Hanya karena ingin punya motor, 2 ABG nekat bunuh teman karibnya
Kedua pelaku kabur membawa motor korban. Esok harinya, jasad korban ditemukan warga sudah terbujur kaku di pinggir jalan
Hanya gara-gara ingin memiliki motor, dua anak baru gede (ABG), EO (15) dan ST (16) nekat membunuh teman sepermainannya sendiri, Yudi (15). Satu pelaku, EO, diserahkan orangtuanya dan kepala desa, sementara rekannya memilih melarikan diri.
Peristiwa itu terjadi saat korban dan kedua pelaku yang tinggal di Desa Remban, Kecamatan Rawasulu, Musi Rawas, Sumsel, itu berboncengan tiga dengan sepeda motor milik korban jenis Honda Beat tak jauh dari kampungnya, Minggu (6/7) pukul 01.00 WIB.
Tiba-tiba di tempat gelap, kedua pelaku meminta korban menghentikan motornya dengan alasan mengecek kondisi ban motor. Ternyata, alasan itu sudah direncanakan sebelumnya oleh pelaku.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Bagaimana cara membuat Celimpungan, kudapan khas Palembang? Celimpungan berbentuk bulat dengan diamter 10 cm. Kuahnya sendiri terbuat dari santan dan racikan bumbu-bumbu lainnya. Melansir dari beberapa sumber, Celimpungan diambil dari kata "plung" atau dari bunyi saat mencemplungkan adonan dari biji ke dalam kuah saat merebusnya.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Apa yang dilakukan dalam tradisi Rumpak-rumpakan di Palembang? Tradisi warisan turun-temurun masyarakat Palembang ini dilakukan cara yang unik, yaitu keliling ke rumah-rumah tetangga di sebuah kampung atau Sanjo sambil diiringi dengan alunan musik rebana dan nyanyian selawat.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Apa ciri khas dari pantun lucu Palembang? Pantun bahasa Palembang sering kali menggunakan bahasa yang khas dan unik untuk daerah tersebut, serta mengandung unsur budaya dan kearifan lokal.
Ketika korban menunduk untuk mengecek ban motornya, pelaku ST menusukkan sebilah pisau ke punggung korban. Sementara pelaku EO mengambil kayu balok dan memukul korban.
Dalam kondisi bersimbah darah, korban berusaha menyelamatkan diri. Sial, kedua pelaku sudah terlanjur haus darah sehingga korban menjadi bulan-bulanan pelaku hingga tewas di tempat.
Kedua pelaku kabur membawa motor korban. Esok harinya, jasad korban ditemukan warga sudah terbujur kaku di pinggir jalan. Kematian korban membuat pihak keluarga dan kepolisian memanggil kedua pelaku karena orang yang terakhir bersama korban.
Kasat Reskrim Polres Musi Rawas AKP Satria Dwi Dharma mengungkapkan, motif pembunuhan tersebut diduga pelaku ingin memiliki motor korban. Sebab, usai kejadian, kedua pelaku langsung menjualnya sebesar Rp 4 juta.
"Motifnya perampokan. Korban yang tak lain temannya diajak ke arah hutan dan di sanalah pelaku beraksi. Itu sudah direncanakan pelaku," ungkap Satria, Jumat (10/7).
Saat ini, kata dia, pihaknya tengah mencari keberadaan pelaku ST yang kabur. Sementara EO yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, diserahkan pihak keluarga dan kepala desa setempat setelah melalui interogasi, Rabu (9/7).
"Tersangka EO mengakui terlibat kejadian itu. Dan menyesali perbuatannya," pungkasnya.
(mdk/hhw)