Harga Pakan Mahal, Peternak di Tasikmalaya Terpaksa Jual Murah Ayam Petelur
Ratusan peternak ayam petelur di Kota Tasikmalaya terancam gulung tikar karena rendahnya harga penjualan, sehingga tidak seimbang dengan tingginya harga pakan. Sejumlah peternak memilih menjual ribuan ayam petelur mereka kepada bandar, karena sudah tidak sanggup lagi membeli pakan.
Ratusan peternak ayam petelur di Kota Tasikmalaya terancam gulung tikar karena rendahnya harga penjualan, sehingga tidak seimbang dengan tingginya harga pakan. Sejumlah peternak memilih menjual ribuan ayam petelur mereka kepada bandar, karena sudah tidak sanggup lagi membeli pakan.
Salah seorang peternak di Kecamatan Kawalu, Maesih (56) mengatakan bahwa saat ini harga penjualan telur di kendang hanya Rp13 ribu per kilogram. Kondisi tersebut terbalik dengan harga pakan yang mencapai Rp345 ribu per 50 kilogram.
-
Kapan pentol ayam matang? Masak pentol bakso sampai mengapung.
-
Kapan telur ayam itu ditemukan? Telur ayam ini ditemukan di Aylesbury, Buckinghamshire, Inggris. Wilayah ini pernah dikuasai oleh Romawi ribuan tahun lalu.
-
Kapan TH mencuri ayam? Di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, seorang pemuda berinisial TH (22) mencuri seekor ayam saat malam hari.
-
Apa itu pentol ayam? Pentol ayam adalah makanan yang sangat populer di Indonesia.
-
Apa itu Ayam Tangkap? Salah satu kuliner ikonik dari Aceh bernama Ayam Tangkap. Sajian ini sudah menjadi santapan sehari-hari masyarakat setempat.
-
Kapan nasi bakar ayam matang? Bakar sampai daunnya kecokelatan.
"Harga pakan ayam sudah tiga kali naik, kami jadinya bingung. Saya memilih menjual 1.200 ekor ayam punya saya ke bandar dengan harga murah, karena sudah tidak mampu lagi membeli pakan," kata Maesih, Senin (4/10).
Dengan kondisi saat ini, menurutnya para peternak ayam petelur banyak merugi dan terancam gulung tikar. "Kita berharap agar harga telur itu bisa di angka Rp18 ribu-Rp19 ribu per kilogram agar peternak ayam petelur bisa untung," katanya.
Menurut Maesih, turunnya harga telur ayam terjadi sejak dua bulan terakhir. Dalam kurun waktu tersebut, harga telur turun cukup drastis sehingga ia bersama sejumlah peternak lainnya memilih menjual ayam-ayamnya.
Mereka yang bertahan, diungkapkannya, tidak sedikit yang harus berutang untuk bisa memenuhi kebutuhan pakan ayam.
"Harga telur terparah itu ya sekarang. Dulu paling di kisaran Rp16ribu hingga Rp17 ribu paling murah per kilonya. Kalau sekarang kan paling mahal di kandang itu Rp14 ribu, jadi dipastikan banyak peternak yang merugi besar. Saya saja sudah rugi Rp130 juta," katanya.
Menyikapi kondisi tersebut, Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf mengaku bahwa pihaknya sudah melakukan rapat bersama tim pengendali inflasi daerah (TPID). Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah meminta agar seluruh pegawai negeri di lingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya untuk membeli telur dari peternak ayam petelur di Kota Tasikmalaya.
"Kami sudah membuat surat tinggal diedarkan kepada setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan disarankan mereka bisa membeli telur satu kilogram langsung ke peternak dan harganya masih Rp18 ribu per kilogram. Apabila ada 7.000 ASN di Kota Tasikmalaya berarti 7 ton dari peternak akan terserap dan langkah yang dilakukan agar harga telur kembali normal," ungkapnya.
Langkah awal tersebut, dijelaskan Yusuf, menjadi salah satu upaya untuk menstabilkan harga telur dan mengurangi beban para peternak ayam petelur. Di Kota Tasikmalaya, setidaknya ada 120 peternak yang tersebar di sejumlah Kecamatan.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya, Nurtjipto menyebut bahwa di awal Agustus 2021 harga telur terpantau masih tinggi. Namun setelahnya, secara bertahap diketahui mengalami penurunan drastis hingga akhir bulan.
Menurutnya, TPID selama ini telah melakukan langkah identifikasi ke Pasar Cikurubuk di awal September, dan diketahui stok telur masih aman tersedia namun minat pembeli cukup rendah. Rendahnya angka pembelian karena adanya penyaluran bantuan pangan ke masyarakat menengah ke bawah dari pemerintah selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat.
"Penurunan tersebut berdampak pada melimpahnya ketersediaan komoditas telur dan menekan harga telur di tingkat para peternak di berbagai daerah," sebutnya.
Baca juga:
Harga Jagung Pakan Mahal, Pemerintah Impor Gandum 300.000 Ton
Peternak Blitar Bagikan Ayam dan Telur Gratis untuk Pengguna Jalan, Ini Faktanya
Maling Ayam Buron sejak 2020 Ditangkap saat Naik Motor, Begini Kronologinya
Mengenal Uniknya Kerbau Rawa Amuntai, Nyaris Berenang Sepanjang Hari
Jokowi Minta Mentan dan Mendag Buat Regulasi untuk Lindungi Peternak
Peternak Bentangkan Spanduk Telur Murah, Jokowi Terima Kasih Laporan Tak Sampai Atas