Hari Ini Diundang WHO, Menkes Terawan Diminta Berbagi Cara Indonesia Tangani Covid-19
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto hari ini Jumat (6/11) diundang secara khusus oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dia diminta berbagi cara penanganan pandemi Covid-19, karena Indonesia dinilai sukses menekan kasus positif.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto hari ini Jumat (6/11) diundang secara khusus oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dia diminta berbagi cara penanganan pandemi Covid-19, karena Indonesia dinilai sukses menekan kasus positif.
Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Muhammad Budi Hidayat menjelaskan undangan tersebut adalah undangan spesial. Sebab kata Budi Indonesia mampu menekan angka kasus positif pada 2 minggu terakhir.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
"Iya betul (Undangan spesial atas keberhasilan Indonesia mampu menangani Covid-19), secara umum 2 minggu terakhir angka kasus positif rate menurun, angka kesembuhan meningkat," kata Budi saat dihubungi merdeka.com, Jumat (6/10).
Diketahui surat undangan yang diteken oleh Asisten Direktur Jenderal Kesiapan Darurat WHO, Jaouad Mahjour diberikan secara spesial pada Terawan diundang oleh WHO bersama tiga menteri kesehatan negara lain yang dinilai sukses menangani Covid-19. Tetapi tidak disebutkan rinci menteri negara lain.
Nantinya Terawan bersama menteri lain akan bertemu dengan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Tedros akan mendengarkan masukan dari mereka mengenai tindakan dalam penanganan Covid-19 atau tinjauan intra-tindakan (intra-action review/IAR).
Angka Kesembuhan 1 November Meningkat 82,84%
Sebelumnya Presiden Joko Widodo atau Jokowi membeberkan data kasus Covid-19 di Indonesia per 1 November mengalami penurunan. Dia menjelaskan kasus aktif tanah air 13,78% dari rata-rata dunia yaitu 25,22%.
"Ini yang harus terus ditekan sehingga angka 13,78% ini bisa kita tekan kecil lagi," ungkap Jokowi.
Sementara itu, tingkat kesembuhan di Indonesia pun meningkat. Mantan Wali kota Solo tersebut mengatakan angka kesembuhan mencapai 82,84%, sedangkan rata-rata dunia 72%.
"Di angka kesembuhan kita juga lebih baik, ini agar diperbaiki lagi," ungkap Jokowi.
Namun angka yang masih memprihatinkan adalah angka kematian di Indonesia yaitu 3,38 % dari rata-rata dunia 2,5%. Jokowi meminta agar hal tersebut diperhatikan.
"Masih di atas rata-rata dunia angka kematian di Indonesia masih 3,38% rata-rata dunia berada 2,5% ini yang patut jadi perhatian kita semuanya, dan yang berkaitan dengan Covid-19 saya ingin hati-hati kehatian-hatian kita semuanya," ungkap Jokowi.
Baca juga:
Santri dan Pengasuh Ponpes Krapyak Bantul Terpapar Covid-19 Jalani Karantina Mandiri
Jemaah Umrah yang Kembali ke Indonesia Diminta Lakukan Tes Corona dan Karantina
Pemerintah Pastikan Vaksin Covid-19 Lolos Uji Klinis dan Aman Digunakan
Tambah 168 Kasus, Penambahan Pasien Positif Corona di DIY Pecahkan Rekor
Rumah Tahanan Jadi Klaster Covid-19