Hari ke-12, Basarnas kerahkan 220 personel cari korban Lion Air & CVR
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT610 jatuh di Tanjung Karawang setelah dilaporkan hilang kontak pada sekitar pukul 06.33, pada Senin (29/10). Pesawat tersebut membawa 189 orang, termasuk penumpang dan kru pesawat.
Memasuki hari ke-12, Badan SAR Nasional (Basarnas) terus melakukan pencarian terhadap korban jatuhnya Pesawat Lion Air dengan kode penerbangan JT610. Hal itu setelah pihaknya menambahkan waktu tiga hari lagi untuk mencari korban pesawat tujuan Jakarta-Pangkalpinang.
Kabag Humas Basarnas SNN Sinaga mengatakan, untuk pencarian korban pada hari ini. Pihaknya menurunkan sebanyak 220 personel dengan menggunakan empat kapal.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
"Proses evakuasi hari ini kita menggunakan 4 kapal, 4 rib ditambah dengan perahu karet, tersendiri Basarnas yang ada di lapangan ada 220 orang dan penyelamnya ada 60 orang," kata Sinaga saat dikonfirmasi merdeka.com, Jakarta, Jumat (9/11).
"Sudah mulai bergerak buat hari ini. Tadi jam 07.00 ya," sambungnya.
Selain itu, untuk pola pencarian pada hari ini, pihaknya tetap menggunakan pola pada hari-hari sebelumnya. Pencarian bukan hanya dilakukan di perarian Tanjung Karawang, tapi juga di Pantai Tanjung Pakis.
"Untuk strategi pencarian tetap dengan pola sebelumya, penyelaman tetap di daerah radius 250 meter. Kemudian untuk di permukaan tetap dilaksanakan pola pencarian jarak 20 sampai 25 kilometer, sampai dengan ke Tanjungpakis," ujarnya.
Lalu, saat ditanyakan apakah pihaknya juga mencari body part pesawat Lion Air yang diduga masih banyak berada di dasar perairan. Ia pun menegaskan, itu merupakan tugas dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Kita itu fokusnya korban bukan serpihan (pesawat). Tapi kalau misalkan tim kita menemukan CVR ya kita angkat-lah," tegasnya.
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT610 jatuh di Tanjung Karawang setelah dilaporkan hilang kontak pada sekitar pukul 06.33, pada Senin (29/10). Pesawat tersebut membawa 189 orang, termasuk penumpang dan kru pesawat.
Penumpang itu terdiri dari 178 orang dewasa, 1 anak-anak, dan 2 bayi (infant). Untuk kru pesawat terdiri dari 2 kokpit kru dan 6 orang awak kabin.
Baca juga:
'Mau terbang terus' pamitan terakhir Mery Yulyanda, pramugari Lion Air jatuh
KNKT tegaskan fokus cari black box CVR Lion Air, bukan korban
Saat bibir Kakansar Jakarta kelu ditanya kondisi korban Lion Air PK-LQP
Keluarga korban Lion Air ditelepon penipu ngaku tim RS Polri tagih biaya
20 Korban kecelakaan Lion Air kembali teridentifikasi, ini identitasnya
DVI Polri tak tampung barang milik korban Lion Air