Hari Terakhir Pencarian, Tim SAR Belum Temukan CVR SJ 182 Karena Cuaca Buruk
Dengan kecepatan angin itu, operasi penyelaman dirasa sangat berbahaya.
Tim SAR gabungan pada hari terakhir, Senin (18/1/2021) masa perpanjangan pencarian pesawat Sriwijaya Air bernomor penerbangan SJ-182, masih belum menemukan cockpit voice recorder (CVR). Tim pencarian hanya menemukan dua bagian tubuh korban serta serpihan pesawat.
Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Brigjen TNI Rasman MS memaklumi hal tersebut lantaran kondisi cuaca yang kurang mendukung.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
"Kita paham bahwa kondisi hari ini memang kurang begitu baik untuk melaksanakan penyelaman yang kemungkinan penyelaman yang dilakukan pagi hari karena masih agak cerah. Namun begitu siang sudah tidak memungkinkan karena kecepatan angin sampai 26 knot," ujar Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Brigjen TNI Rasman MS di Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Jakarta Utara, Senin (18/1/2021).
Dengan kecepatan angin itu, operasi penyelaman dirasa sangat berbahaya. Oleh karenanya, hasil yang didapat pun cukup berkurang ketimbang hari-hari sebelumnya.
"Itu berbahaya untuk rekan-rekan kita apabila memaksakan untuk menyelam. Sehingga hasilnya tidak begitu banyak. Atau mungkin di bawah juga sudah sangat jauh berkurang," tegasnya.
Saat ini, pihaknya tengah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna menentukan apakah pencarian bakal kembali dilanjutkan atau sebaliknya.
"Setelah proses ini selesai mohon untuk tetap di tempat, kita menunggu pengumuman dari Kabasarnas terkait masalah kelanjutan dari kegiatan operasi SAR ini. Saat ini masih dilaksanakan rapat evaluasi dan hasilnya seperti apa, nanti kita akan mendapatkan penjelasan. apakah diteruskan atau selesai," pungkasnya.
Reporter: Yopi Makdori
Baca juga:
Tim Inafis Cek CCTV Bandara Sebelum Penumpang Sriwijaya Air Masuk Pesawat
RS Polri Sudah Terima 308 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ-182
Jasa Raharja Sudah Cairkan Dana Santunan ke 25 Keluarga Korban Sriwijaya
62 Keluarga Korban Sriwijaya Air Telah Menyerahkan Data Antemortem ke DVI Polri
Hari Terakhir Pencarian Sriwijaya Air, Basarnas Tunggu Keputusan Menhub