Harimau Tertangkap di Tapsel Dilepas ke Hutan TNGL Gayo Lues
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, Hotmauli Sianturi, dalam siaran persnya menyatakan, kawasan itu dipilih sebagai lokasi pelepasliaran Sri Nabilla sesuai rencana dan berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan.
Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang tertangkap di Desa Tapus Sipagimbal, Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumut, pada Agustus lalu, telah berhasil dipulihkan. Si belang betina yang diberi nama Sri Nabilla itu pun dilepasliarkan ke habitatnya di daerah Kappi yang merupakan zona inti kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Kabupaten Gayo Lues, Aceh.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, Hotmauli Sianturi, dalam siaran persnya menyatakan, kawasan itu dipilih sebagai lokasi pelepasliaran Sri Nabilla sesuai rencana dan berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan.
-
Apa yang terjadi pada kucing liar di Semarang? Banyak kucing liar yang hilang dan tersisa hanya satu ekor dalam keadaan mengenaskan.
-
Apa yang mengancam kelestarian Harimau Sumatera di habitat aslinya? Kerusakan ini karena pembalakan liar serta pembukaan hutan untuk lahan perkebunan, " kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Kamarudzaman di Banda Aceh, Senin (27/3).
-
Kapan hewan purba seperti Semut Martialis Heureka berevolusi? Semut Martialis heureka ditemukan di Amazon Brasil dan diyakini telah berevolusi sekitar 120 juta tahun lalu.
-
Hewan apa yang meniru ular berbisa? Gurita peniru mampu menyerupai ular laut berbisa atau ikan singa berbisa, memberikan perlindungan lebih lanjut dari ancaman predator.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
"Lokasi itu dinilai cocok untuk lepas liar mengingat di lokasi ini ditemukan kaisan harimau, artinya Kappi-TNGL tepatnya di Cempege adalah habitat harimau sumatera," tulisnya dalam keterangannya, Selasa (3/11).
Luas lokasi pelepasliaran sekitar 4 Ha dan berada pada ketinggian 1.320 mdpl, datar, terbuka dan berbatu. Kawasan itu bagian dari zona inti TNGL yang menyatu dengan hutan zona inti TNGL. Lokasi ini dekat sumber air dan terdapat saltlick yang tersebar. Di lokasi ini juga ditemukan tanda-tanda keberadaan satwa mangsa, seperti rusa, kijang, dan kambing hutan.
Sebelum dilakukan lepas liar di lokasi ini sudah dilakukan pembersihan jerat oleh BBTNGL. Tujuannya agar harimau yang dilepasliarkan tidak terjerat.
"Sri Nabilla dibawa melalui jalur darat dari Sanctuary Harimau Barumun Nagari, Aek Godang, Barumun-Tapanuli Selatan-Sipirok-Siborong-borong-Dolok Sanggul-Sidikalang (Sumatera Utara) menuju Aceh, melalui Kutacane Kabupaten Aceh Tenggara, dan terakhir ke Blangkejeren - Kabupaten Gayo Lues Aceh di Bandara Patiambang dengan memakan waktu sekitar 20 jam. Selama dalam perjalanan darat Sri Nabilla selalu dimonitor oleh Tim BBKSDA Sumatera Utara," ujar Hotmauli.
Dari Bandara Patiambang, Sri Nabilla diangkut menggunakan helikopter ke Kappi–TNGL. Satwa ini kemudian dilepasliarkan di sana.
Seperti diberitakan, Sri Nabilla masuk kandang jebak atau perangkap yang dipasang BBKSDA Sumut di Desa Tapus Sipagimbal pada Senin (24/8). Si belang ini diperangkap karena meresahkan warga sekitar karena hampir setiap hari muncul di permukiman dan memangsa ternak warga.
Harimau ini diduga terlibat konflik dengan warga Desa Tapus Sipagimbal sekitarnya sejak Mei 2020. Si belang dilaporkan memangsa anjing, ular dan ternak warga pada Selasa (4/8), lalu kembali memangsa seekor ternak kambing di dekat permukiman warga pada Sabtu (15/8).
Tim dari BBKSDA Sumut yang turun ke lokasi memasang perangkap atau kandang jebak bersama pihak koramil dan kecamatan setempat pada Sabtu (22/8). Dua hari kemudian, harimau itu tertangkap.
Setelah terperangkap, harimau dievakuasi dan diobservasi ke Sanctuary Harimau Barumun Nagari untuk pengecekan kondisi kesehatannya. Dari pemeriksaan diketahui harimau berkelamin betina dengan umur antara 2 hingga 3 tahun.
Secara umum kondisi harimau itu sehat, namun mengalami malnutrisi sehingga tubuhnya terlihat agak kurus, diduga tidak mendapatkan pakan yang cukup. Beratnya hanya 45,2 Kg, padahal untuk seusia itu berat seharusnya minimal 60 Kg.
Harimau yang tertangkap juga mengalami dehidrasi dan anemia yang mengakibatkan kondisinya terlihat lemah. Selain itu banyak ditemukan kutu pada tubuhnya. Tim medis akhirnya memulihkan kondisi Nabilla. Satwa dilindungi itu akhirnya dilepasliarkan ke TNGL.
Baca juga:
Melihat Lebih Dekat Kulit Harimau Sumatera di Aceh
Heboh Kemunculan Harimau Sumatra di Gunung Sibayak, Ini Reaksi Walhi
Harimau Muncul, Pendakian Gunung Sibayak di Kabupaten Karo Ditutup
Harimau Muncul, Camera Trap Dipasang di Hutan Gunung Sibayak
Lembu Betina Ditemukan Mati Diterkam Harimau di Perkebunan Sawit
Ini Penjelasan Pihak Kebun Binatang Jatim Soal Harimau Viral Karena Kurus