Harlah Muslimat NU ke 70 di Malang, Khofifah bidik 3 rekor MURI
Dalam Harlah ke 70 nanti, masih kata Khofifah, juga akan dibahas masalah eksistensi koperasi yang dikelola Muslimat NU.
Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa membidik tiga rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) pada perayaan Hari Lahir (Harlah) Muslimat NU ke 70 di Stadion Gajahyana, Malang, Jawa Timur pada 26 Maret 2016 mendatang.
Hal ini sempat disampaikan Khofifah usai menemui Gubernur Jawa Timur, Soekarwo di Gedung Grahadi, Surabaya, di Jalan Gubernur Suryo, Kamis petang (3/3). Di Harlah Muslimat NU ini, diperkirakan akan dihadiri sekitar 75 ribu undangan.
"Acara ini akan dihadiri seluruh pimpinan wilayah se Indonesia dan seluruh pimpinan cabang di pelbagai provinsi. Pada puncak acara, Presiden Joko Widodo dan sejumlah Menteri Kabinet Kerja dan beberapa tokoh nasional dijadwalkan akan hadir," kata si Bunda Muslimat.
Khofifah yang didampingi Ketua PP Muslimat NU, Nyai Mahfudhoh Ali Ubaid, Ketua PW Muslimat Jawa Timur Nyai Masruroh Wahid dan beberapa pengurus lainnya itu melanjutkan,
"Kita target 75 ribu undangan akan hadir. Tapi ini Harlah ke 70, kita ngitungnya Harlah ke 70, yang hadir 70 ribu gitu. Lalu kita berharap target minimal tiga rekor MURI bisa kita pecahkan."
Khofifah yang juga menjabat sebagai Menteri Sosial ini merinci, tiga rekor MURI yang ingin dibidiknya di Harlah Muslimat NU ke 70 tersebut yakni gelar rebana diikuti 50 ribu orang, kemudian hijab putih oleh 50 orang.
"Kemudian pada tanggal 25 (Maret) nya, pra (pembukaan) nya itu kita menyiapkan, ada lomba lukis logo NU, yang sudah kami koordinasikan dengan MURI juga. Jadi mudah-mudahan tanggal 26 (Maret) nya kita dapat tiga MURI," jelasnya.
Dalam kegiatan Harlah ke 70 nanti, masih kata Khofifah, juga akan dibahas masalah eksistensi koperasi yang dikelola Muslimat NU, yang saat ini menjadi bagian dari kanalisasi serta upaya menurunkan kemiskinan dan menaikkan derajat wanita di masyarakat.
"Kita (Muslimat NU) menekankan, jangan sampai ibu-ibu terjerat rentenir, makanya kita bikin koperasi. Selain itu, Muslimat juga memberi pelatihan kader di Jawa Timur. Harapannya, agar kader-kader Muslimat menjadi agen berbasis komunitas pada saat layanan digital diberlakukan. Ini kita bekerja sama dengan Bank Indonesia," pungkasnya.