Hasil KTT G20: Sebagian Besar Anggota Mengutuk Keras Perang di Ukraina
Menurut G20, peperangan Rusia-Ukraina menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa, dan memperburuk kerapuhan dalam ekonomi global. Selain itu, menghambat pertumbuhan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menutup Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Para pemimpin negara menyepakati hasil G20 Bali Leaders Declaration yang berisi 52 poin.
Salah satu poin itu adalah KTT G20 menyesalkan agresi Federasi Rusia melawan Ukraina. Mereka mengutuk keras peperangan tersebut.
-
Mengapa Menko Airlangga Hartarto ikut dalam rombongan Presiden Jokowi ke KTT G20 India? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Siapa yang mendampingi Presiden Jokowi di KTT G20 India selain Menko Airlangga? Selain Menko Airlangga, turut mendampingi Jokowi dalam penerbangan menuju New Delhi yakni, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Selanjutnya, ada juga Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi di KTT ASEAN-India? "Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,"
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
"Sangat menyesalkan agresi oleh Federasi Rusia melawan Ukraina dan menuntutnya secara lengkap dan tanpa syarat penarikan dari wilayah Ukraina, sebagian besar anggota mengutuk keras perang di Ukraina," bunyi poin tersebut dilihat dari dokumen G20 Bali Declarations, Rabu (16/11).
Menurut G20, peperangan Rusia-Ukraina menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa, dan memperburuk kerapuhan dalam ekonomi global. Selain itu, menghambat pertumbuhan.
"Meningkatkan inflasi, mengganggu pasokan rantai, meningkatkan kerawanan energi dan pangan, dan meningkatkan risiko stabilitas keuangan. Di sana ada pandangan lain dan penilaian yang berbeda tentang situasi dan sanksi," tulis dokumen itu.
Dari dokumen itu juga tertulis, G20 bukanlah forum untuk menyelesaikan masalah keamanan. Namun, masalah keamanan bisa memiliki konsekuensi signifikan bagi ekonomi global.
Berikut Isi Lengkap Poin Tersebut
- Poin ke-3
Tahun ini, kita juga menyaksikan perang di Ukraina berdampak lebih buruk pada dunia ekonomi. Ada diskusi tentang masalah ini. Kami menegaskan kembali posisi nasional kami sebagai dinyatakan dalam forum lain, termasuk Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum PBB, yang, dalam Resolusi Nomor ES-11/1 tanggal 2 Maret 2022, telah disetujui dengan suara terbanyak (141 suara untuk, 5 melawan, 35 abstain, 12 absen), sangat menyesalkan agresi oleh Federasi Rusia melawan Ukraina dan menuntutnya secara lengkap dan tanpa syarat penarikan dari wilayah Ukraina, sebagian besar anggota mengutuk keras perang di Ukraina dan menekankan itu menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa, dan memperburuk yang sudah ada kerapuhan dalam ekonomi global - menghambat pertumbuhan, meningkatkan inflasi, mengganggu pasokan rantai, meningkatkan kerawanan energi dan pangan, dan meningkatkan risiko stabilitas keuangan.
Di sana ada pandangan lain dan penilaian yang berbeda tentang situasi dan sanksi. Menyadari itu G20 bukanlah forum untuk menyelesaikan masalah keamanan, kami mengakui bahwa masalah keamanan bisa memiliki konsekuensi signifikan bagi ekonomi global
- Poin ke-4 :
Penting untuk menegakkan hukum internasional dan sistem multilateral yang menjaga perdamaian dan stabilitas. Ini termasuk membela semua Tujuan dan Prinsip yang diabadikan dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mematuhi hukum humaniter internasional, termasuk perlindungan penduduk sipil dan infrastruktur dalam konflik bersenjata.
Penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir tidak dapat diterima. Penyelesaian konflik secara damai, upaya mengatasi krisis, serta diplomasi dan dialog, sangat penting. Era hari ini tidak boleh perang.
(mdk/gil)