Hasil pemeriksaan BNN, ekstasi milik anggota DPRD Langkat narkoba jenis baru
Narkoba jenis ini baru pertama kali ditemukan di Indonesia. Berdasarkan literatur dan pengalaman lapangan, jenis tersebut memiliki efek lebih kuat dibanding ekstasi pada umumnya.
=Sebanyak 30 ribu pil ekstasi disita dari anggota DPRD Langkat, Ibrahim bin Hasan alias Ibrahim Hongkong, saat ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) beberapa waktu lalu. Setelah dilakukan pengecekan, dipastikan ekstasi yang dibawa Ibrahim tergolong narkoba jenis baru.
"Pemeriksaan terhadap sample pil yang diduga ekstasi menunjukkan bahwa 30 ribu butir yang disita adalah narkoba jenis baru yang mengandung Panthylon dicampur dengan caffeine," tutur Arman dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Kamis (6/9).
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
Menurut Arman, narkoba jenis ini baru pertama kali ditemukan di Indonesia. Berdasarkan literatur dan pengalaman lapangan, jenis tersebut memiliki efek lebih kuat dibanding ekstasi pada umumnya.
"Namun mempunyai efek samping insomnia, midriasis, agitasi, paranoid, sampai kematian," jelas dia.
Selain ekstasi, dari penangkapan jaringan anggota DPRD langkat itu juga disita 105 kilogram sabu. Barang haram itu juga merupakan jenis blue eyes yang kandungan kemurniannya mendekati 100 persen alias KW 1.
"Kasus pokok mengenai penyidikan narkoba dan TPPU-nya sampai saat ini masih dikembangkan," jelas Arman.
Penangkapan Ibrahim bermula dari serangkaian pengungkapan kasus narkoba di tiga lokasi berbeda, yakni dalam kapal di perairan Aceh Timur, Pangkalan Susu, dan Pangkalan Brandan pada Minggu, 19 Agustus 2018 dan Senin, 20 Agustus 2018.
Dalam operasi tersebut, BNN berhasil menyita barang bukti berupa tiga karung sabu seberat sekitar 105 kilogram dan 30 ribu ekstasi.
Ibrahim ditangkap bersama 6 orang lainnya, yakni US (43) yang merupakan kepala dusun II, Desa Paya Tampak, Pangkalan Susu, H (45) yang disebut sebagai kepala kantor pos Pangkalan Susu, H (47), Y (40), IJ (45) dan I (40).
Kemudian, petugas gabungan Badan Narkotika Nasional (BNN), Bea Cukai kembali menangkap satu orang tersangka jaringan peredaran narkoba yang melibatkan anggota DPRD Langkat yakni Ibrahim alias Hongkong. Tersangka yang kali ini berhasil diringkus adalah Firdaus alias Daus.
Dia ditangkap dalam pengembangan kasus penyelundupan sabu 105 kg dan ekstasi 30.000 butir. Daus ditangkap di bandara Aceh. "Dia baru tiba dari Kuala Lumpur," ujar Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari melalui pesan singkat kepada wartawan, Rabu 22 Agustus 2018.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Polisi sebut pelaku tabrak lari di Taman Sari beli sabu di Bogor
Sudah dilimpahkan polisi, berkas kasus Richard Muljadi masih didalami Kejati DKI
BNN sebut Kaltim ranking ketiga kasus penyalahgunaan narkoba
Zat Psilosin dalam jamur, golongan I narkoba dan berbahaya karena halusinasi pengguna
Wali kota Filipina diduga terlibat narkoba tewas ditembak di kantornya
Tiga tahanan Rutan Balikpapan tepergok sipir asyik nyabu
Anggota Polsek Medan Area terekam kamera isap sabu di rumah bandar narkoba