Hasil survey tinggi, Ahok bilang 'pemilihan masih jauh'
Dari hasil survey, 53 persen pemilih DKI Jakarta ingin Ahok kembali memimpin ibu kota melalui jalur independen.
Peluang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih terbuka untuk kembali memimpin ibu kota meski melalui jalur independen atau tanpa dukungan parpol. Peluang ini didapat bila melihat hasil survei yang dilakukan lembaga Charta Politika.
Dari hasil survey, sebanyak 53 persen pemilih DKI Jakarta menginginkan Ahok kembali memimpin ibu kota melalui jalur independen. Ahok sendiri mengaku tak mau sesumbar dengan hasil survey itu. Baginya, politik berjalan tanpa bisa ditebak karena prosesnya selalu dinamis.
"Saya enggak tahu, pemilihan masih jauh. Kita setiap langkah bisa saja orang punya ide lebih baik. Kita engak bisa bilang, enggak tahu kita, politik susah," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (30/3).
Dia menyebut tahap pemilihan masih jauh sehingga tak cukup alasan untuk optimis menang. Menurut Ahok, untuk mendapat tingkat elektabilitas yang tinggi dalam survey itu mudah, yakni dengan melihat kepuasaan warga atas kerja pemimpin itu.
"Kalau kamu kepuasan masyarakat tinggi biasanya diikuti elektabilitas yang mendekati angka itu umumnya," terangnya.
Disinggung soal peluang calon gubernur lain seperti Yusril Ihza Mahendra atau nama Sandiaga Uno yang masih berpeluang untuk menjadi pesaing beratnya, Ahok enggan berkomentar lebih. Dia juga enggan menanggapi setiap tudingan dan kampanye negatif dari pihak-pihak yang berniat menjegalnya.
"Saya enggak tahu, ada banyak macam-macam isu SARA segala macam. Saya sudah kenyang. Saya fokus kerja saya. Kita enggak tau pikiran orang," tegas mantan politisi Gerindra ini.
Kepada wartawan, Ahok menuturkan akan lebih memilih fokus bekerja sampai detik akhir jelang pemilihan. Masalah-masalah krusial di Jakarta masih perlu ia tangani. Semisal katanya, program penanggulangan banjir dan pembuatan tanggul di Jakarta Utara juga belum rampung.
Masalah banjir, katanya bisa menjadi lubang yang dapat menjatuhkan Ahok jelang Pilgub DKI Jakarta tahun depan. Karena persoalan itu adalah masalah warisan dari tiap pemimpin yang belum terpecahkan.
"Nanti mungkin Februari 2017 dan nanti pengaruh La Nina hujan terus menerus sampai Februari dan laut pasang tanggul belum jadi, hujan seminggu, tenggelam Jakarta 40 hari," ujarnya
"Kalau Jakarta tenggelam karena hujan terus karena pengaruh La Nina dan pompa air laut tenggelam karena tanggul belum jadi, pas pemilihan tenggelam hujan berhari-hari kira-kira orang pilih kita lagi enggak? Enggak tau juga," pungkas Ahok.
Baca juga:
Risma dan PDIP jadi momok menakutkan bagi Ahok di Pilgub DKI
Dhani gunakan gerakan Turn Back Ahoax untuk serang Jokowi-Ahok
Survei: Ahok menang mutlak jika head to head dengan Sandiaga Uno
PKS tegaskan tak ada konspirasi Parpol buat kalahkan Ahok
Ahok marah ke adik Yusril: Itu kurang ajar, namanya rasis!
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.