Heboh, kini beredar kemiri palsu dari bahan tepung
"Hasil masakannya bergumpal dan tidak seperti rica-rica. Malah identik seperti jenang," ujar salah satu warga.
Warga sekitar Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah Rabu (27/5) diresahkan oleh munculnya kemiri palsu. Bumbu masak yang berwarna putih ini ditemukan karena kandungannya setelah dimasak dalam makanan terasa lain di lidah.
Kemiri palsu itu pertama kali ditemukan di Warung Makan Tanto Tanti di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilik warung Pristiyono Hartanto mendapati adanya kemiri palsu itu saat sedang memasak rica-rica.
Pristiyono mengatakan kemiri itu palsu dibeli sebulan yang lalu sebanyak 10 kilogram di Pasar Projo, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. "Sebulan yang lalu istri saya (Luci Hartanti) kulakan (membeli) 10 kilogram bumbu masak jenis kemiri ini," ungkap Pristiyono kepada merdeka.com, Rabu (27/5).
Kemudian, Selasa (26/5) saat karyawannya Watiningsih (38) sedang memasak rica-rica, tiba-tiba hasil masakan tidak seperti biasanya. Selain itu rasa masakan hambar dan tidak seperti masakan layaknya rica-rica.
"Hasil masakannya bergumpal dan tidak seperti rica-rica. Malah identik seperti jenang. Ada warna putih dan tidak berasa hasil masakan rica-rica itu. Selain itu, masaknya seperti hasil masakan berupa roti bentuknya," akunya.
Sehingga, Pristiyono pun merasa jika kemiri tersebut telah dipalsu yang diduga dari bahan berupa tepung. Sebab saat dicek beberapa sisa kemiri, bentuk dan wujud bumbu masak itu ternyata berasal dari bahan tepung.
Pristiyono pun bersama istrinya Lucy Hartanti mengecek kemiri yang telah di belinya di langganan penjual bumbu masak di Pasar Projo karena penasaran. Namun, saat ditanyakan ke pedagang tersebut ternyata kemiri palsu tersebut keberadaannya tidak ditemukan.
"Kalau dibiarkan saja peredaranya, bisa merugikan pedagang. Orang yang jualan di warung bisa bangkrut karena masakannya tidak berasa semua," pungkasnya.