Hendak melaut, seorang nelayan hilang setelah perahu digulung ombak
Hendak melaut, seorang nelayan hilang setelah perahu digulung ombak. Ombak yang cukup besar tidak membuat bapak dan anak ini mengurungkan niatnya melaut. Nahas, perahu boat yang baru lepas sekitar 150 meter dari bibir pantai, langsung dihantam gelombang.
Amsin (60), nelayan asal Banjar Munduk, Desa Air Kuning, Jembrana, Bali hilang setelah perahu yang ditumpanginya digulung ombak, Selasa (25/7). Informasinya, korban tidak sendiri saat melaut. Dia bersama putranya Miswadi (30) menuju pantai sekitar pukul 01.00 dini hari tadi.
Ombak yang cukup besar tidak membuat bapak dan anak ini mengurungkan niatnya melaut. Nahas, perahu boat yang baru lepas sekitar 150 meter dari bibir pantai, langsung dihantam gelombang.
-
Di mana desa Tegal Wangi terletak? Desa Tegal Wangi di Jimbaran, Badung, Bali, kini menjadi hidden gem yang menawarkan keindahan pantai dengan suasana tenang.
-
Apa keunikan dari Desa Tegal Wangi? Keunikan desa ini juga terletak pada lokasinya yang belum banyak diketahui orang, alias masih hidden gems.
-
Kapan pulau itu tenggelam? Di area spesifik inilah para peneliti menemukan tanah liat merah yang terjepit di antara lava yang diketahui berusia sekitar 45 juta tahun, seperti dilansir Live Science.
-
Di mana Desa Pelemwatu terletak? Desa Pelemwatu di Kabupaten Gresik, Jawa Timur berhasil mengubah kesan tertinggal menjadi desa mandiri.
-
Apa yang diresmikan oleh Kemenparekraf di Desa Wisata Jerowaru? Ekowisata Bale Mangrove adalah bukti nyata kolaboraksi yang kuat dari keberlanjutan program Kampanye Sadar Wisata (KSW) 5.0 di Desa Wisata Jerowaru,” kata dia.
-
Apa yang menjadi ciri khas kerajinan tembaga di Desa Tumang? Ciri khas dari kerajinan tembaga di Tumang adalah teksturnya yang khas. Tekstur itu tidak bisa ditemukan pada kerajinan logam manapun. Selain itu, alat-alat yang digunakan untuk membuat kerajinan itu juga hanya ada di Tumang dan tak dijual di toko-toko manapun.
Asmin (korban) yang duduk dibagian belakang perahu tercebur ke laut dan tenggelam. Sedangkan putra korban yang mengetahui bapaknya tercebur ke laut, berusaha menolong. Namun dia gagal karena korban sudah tenggelam dan menghilang. Akhirnya Miswadi memutuskan kembali ke darat untuk meminta pertolongan warga.
"Begitu kami terima laporan ada warga kami tenggelam, kami bersama Bhabinkamtibmas dan warga langsung menuju ke lokasi dan berusaha melakukan pencarian," terang Samanhuri, Perbekel Air Kuning, Selasa (25/7) pagi.
Dia menuturkan, karena situasinya gelap maka pencarian di bibir pantai dan di tengah laut dihentikan sementara. Dia mengaku telah melaporkan musibah tersebut ke Polres Jembrana dan diteruskan ke tim SAR.
Pencarian korban kembali dilakukan pagi hari mulai pukul 05.00 WITA dengan melibatkan 10 personil tim SAR, anggota Polair Polres Jembrana, sejumlah nelayan setempat, lima orang penyelam tradisional dan masyarakat sekitar.
"Sejak pencarian kembali pagi tadi, hingga saat ini korban belum ditemukan dan pencarian masih berlangsung," tutup Samanhuri.
(mdk/noe)