Hendi Perketat Protokol Kesehatan di Lingkungan Pemerintah Kota Semarang
Pembenahan di setiap ruang kerja ASN juga diatur dengan mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Di antaranya, memastikan jarak antar meja minimal 1,5 m, memasang sekat mika antar meja dll.
Meski sejumlah ASN Pemerintah Kota Semarang yang terpapar Covid-19 mulai dinyatakan sembuh, namun Wali kota Semarang Hendrar Prihadi terus memperketat protokol kesehatan di lingkungan Balaikota Semarang.
"Sejumlah aturan sudah dan akan terus diperketat di lingkungan Balaikota Semarang. Mulai dari penjadwalan 50% ASN yang masuk bekerja di kantor hingga pembenahan sejumlah ruangan dinas," papar Hendi sapaan akrab wali kota dalam wawancara dengan media, Rabu (17/6) lalu.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Siapa yang mengungkapkan kekagumannya terhadap Semarang? Sementara itu Prapan Disyatat mengaku terkesan dengan pelayanan yang ramah dan kebersihan sejak dari Bandara Internasional Ahmad Yani sampai Rumah Dinas Gubernur Jateng Puri Gedeh.
-
Kapan wabah kelaparan terjadi di Semarang? Pada tahun 1901, muncul wabah kelaparan di Semarang dan Demak.
-
Apa yang terjadi pada kucing liar di Semarang? Banyak kucing liar yang hilang dan tersisa hanya satu ekor dalam keadaan mengenaskan.
-
Di mana Kota Semarang berada? Kota Semarang terletak berbatasan dengan Laut Jawa di bagian utara, Kabupaten Demak di bagian timur, Kabupaten Semarang di bagian selatan, dan Kabupaten Kendal pada bagian barat.
-
Apa hukuman yang dijatuhkan kepada PSIS Semarang? Hukuman bertanding tanpa penonton dikeluarkan langsung oleh PSSI selaku induk sepak bola Indonesia. Berdasarkan surat dari PSSI, PSIS Semarang dianggap melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 karena terjadi pengulangan kejadian yang sama yaitu keributan antara suporter PSIS Semarang dengan suporter klub tamu. Keributan itu menyebabkan adanya korban luka-luka dan hal itu diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran disiplin.
Pembenahan di setiap ruang kerja ASN juga diatur dengan mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Di antaranya, memastikan jarak antar meja minimal 1,5 m, memasang sekat mika antar meja, memasang tombol kaki untuk lift serta menempatkan detektor suhu tubuh otomatis di lobi Balaikota yang menjadi satu-satunya akses masuk menuju Gedung Moch. Ichsan. Dengan demikian, hanya pengunjung dengan temperatur normal yang kemudian bisa masuk ke kantor di lingkungan Balaikota. Tak hanya itu, fasilitas cuci tangan pun diperbanyak untuk memudahkan para ASN dan masyarakat mencuci tangan sebelum memasuki wilayah Balaikota.
Terkait pengaturan jam kerja, Hendi menerangkan maksimal 50% ASN bekerja di lingkungan balaikota, dan sisanya melakukan Work From Home (WFH) di rumah masing-masing. Dirinya juga memastikan ASN yang masuk hanyalah mereka yang betul-betul dalam kondisi sehat. Diakuinya, sistem ini tidak akan mengganggu layanan masyarakat mengingat Pemerintah kota Semarang juga terus menjalankan layanan online dan offline bagi warga masyarakat.
Hendi dalam kesempatan itu juga menyampaikan jika sejumlah ASN yang sebelumnya dinyatakan positif covid-19 telah dinyatakan negatif berdasarkan hasil tes swab. Mereka adalah tiga dari empat kepala bagian, dua dari tiga kepala dinas serta 4 dari total 10 staf yang sempat terpapar Covid-19. Sebelumnya, pihak Pemkot juga langsung melakukan pelacakan terhadap keluarga dan kerabat yang sempat berinteraksi dengan para ASN positif Covid-19 untuk kemudian melakukan karantina mandiri.
Menurutnya, proses penyembuhan ASN yang terjangkit Covid-19 cukup cepat. Sebab, mereka terdeteksi lebih dini. Hendi pun menegaskan, masyarakat harus menyadari dan tidak usah takut jika harus melakukan pemeriksaan rapid maupun swab test. "Jika lebih awal dideteksi, Insyaa Alloh lebih cepat disembuhkan. Tidak usah takut jika disuruh swab dan rapid test, ikut saja. Jangan cemas, justru merasa beruntung jika dideteksi lebih awal," tegas Hendi.
Sementara itu, kepala BKPP Kota Semarang, Litani Satyawati, menerangkan bahwa meski berada di rumah, para ASN tetap diwajibkan melakukan absen atau presensi online mandiri menggunakan aplikasi absensi dengan tetap menjalankan tugas kedinasan. Melalui aplikasi ini, para ASN juga terpantau tetap berada di rumah masing-masing selama menjalankan WFH.
Sejak Senin lalu, Pemerintah kota Semarang mulai memberlakukan jam bekerja dari pukul 07.30 WIB hingga 15.00 WIB bagi para ASN dengan kewajiban menjalankan protokol kesehatan seperti wajib mengenakan masker selama bekerja, face shield, sarung tangan serta melakukan penyemprotan disinfektan setiap hari di ruang kerja masing-masing.
(mdk/hhw)