Hidayat Nur Wahid: Bukan ultimatum Gerindra, PKS cuma sampaikan aspirasi kader
"Karena Gerindra punya sikap politik kami juga paham, PKS juga punya sikap politik yang penting dipahami oleh semuanya," kata Hidayat.
Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menjelaskan partainya tidak mengultimatum Partai Gerindra terkait waktu penentuan calon wakil presiden yang dipilih dari PKS. Namun, kata dia, dalam Pilpres harus saling mendengarkan antar partai koalisi.
"Bukan ultimatum, juga bukan mendikte, tapi itu aspirasi wajar saja saling disampaikan. Karena Gerindra punya sikap politik kami juga paham, PKS juga punya sikap politik yang penting dipahami oleh semuanya," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (4/5).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
"Jadi kita harus saling mendengar lah, apa yang menjadi keputusan dari Gerindra, apa yang jadi keputusan partai-partai yang akan diajak berkoalisi," sambungnya.
Di lain sisi, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengaku akan membicarakan calon wakil presiden dengan partai koalisinya. Bahkan, kata Fadli, tidak menutup kemungkinan akan berbicara PKS dan PAN.
"Teman-teman PKS yang memang sudah berkoalisi sejak awal di banyak pilkada kemudian kita juga melihat bahwa PKS selama ini juga selalu barengan dengan Gerindra begitu juga dengan PAN. Tidak menutup kemungkinan kita duduk bersama bertiga ini kan belum kita lakukan," ucapnya.
Sebelumnya, PKS telah menyodorkan sembilan nama Capres atau Cawapres untuk koalisi di Pilpres 2019. Tiga Nama memiliki suara terbanyak yakni Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid dan Anis Matta. Rencananya PKS bakal umumkan calon yang diusung pada acara yang digelar PKS pada 13 Mei di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat.
"Itu yang akan kita coba kerucutkan tanggal 13 Mei, rencananya akan sampai pada puncak acara di kawasan Sentul, lalu akan hadir sejumlah besar massa dari berbagai daerah kita berharap ada nama yang bisa kita sebut. Tapi tentu terkait pembicaraan intensif," kata Mustafa usai melakukan pertemuan dengan elit Gerindra di restoran Merahdelima, Jakarta Selatan, Kamis (19/4).
Baca juga:
PDIP akan dengar masukan JK soal dorongan jadi Cawapres Jokowi
AHY dianggap paling cocok dampingi Jokowi, PDIP tak mau terjebak elektabilitas
Sekjen PDIP: Jokowi lembut dan merangkul, kalau yang satu kaku dan marah-marah
Senin pekan depan, Sekjen partai koalisi Jokowi bertemu bahas Pemilu
PKS minta PAN tak minta jatah Cawapres Prabowo karena sudah di 2014
Poros ketiga diprediksi terbentuk usai Jokowi tentukan Cawapres