Hijaber Desy butuh dana operasi anjing patah kaki usai diamuk warga
Penggalangan dana itu terhenti lantaran akun Facebook Desy di-hack orang yang tidak suka karena dianggap merusak agama.
Desy Marlina Amin (35), hijaber pencinta hewan warga Sekopang, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, prihatin dengan nasib hewan terutama anjing yang ada di wilayahnya. Atas keprihatinannya melihat banyaknya anjing yang disiksa dan dibunuh dengan cara diracun tersebut, dirinya menggalang dana dengan membuka donasi melalui akun jejaring sosial Facebook.
Namun, penggalangan dana itu terhenti lantaran akun Facebook Desy di-hack orang yang tidak suka dengan aktivitasnya yang memberikan makan kepada anjing karena dianggap merusak ajaran agama Islam.
-
Kenapa rumah sultan di Sidoarjo menjadi sorotan media sosial? Sebuah rumah megah dengan gaya dekorasi klasik seperti istana Disney tengah menjadi sorotan media sosial. Rumah tersebut dimiliki oleh HJ. Mawar Wahyuningsih, seorang pengusaha asal Sidoarjo yang terkenal rendah hati meskipun memiliki kekayaan luar biasa.
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Apa yang dilakukan Rumiyati Ningsih di media sosial? Jadi Seorang Selebgram Tuh, beda banget sama suaminya yang kerja di film, Rumiyati malah asyik banget di sosmed, sekarang jadi selebgram nih.
-
Kenapa Tiko jarang tersorot media? Salah satu alasan mengapa Tiko cukup jarang tersorot adalah karena dirinya memiliki profesi yang cukup kontras dengan Unge.
-
Apa yang membuat media Malaysia memuji performa timnas Indonesia? Indonesia dianggap tampil cemerlang dan Jay Idzes menjadi aktor kunci di lini belakang.
-
Siapa yang kerap mengunggah kesehariannya di media sosial? Setelah menikah dengan Harvey Moeis dan memiliki 2 anak, Sandra kerap mengunggah kesehariannya di media sosial.
"Tanggal 4 Juni kemarin sempat buka donasi untuk anjing yang terluka. Karena butuh biaya buat operasi yang cukup mahal," ucap Desy saat dihubungi merdeka.com, Senin (20/6).
Lebih jauh perempuan berhijab ini menuturkan, awal mula dirinya membuka donasi (dana untuk pengobatan anjing) adalah saat dirinya melihat sekelompok orang sedang menyiksa anjing karena mencuri ikan milik warga sehingga anjing itu mengalami patah kaki sehingga harus dioperasi dan butuh dana besar.
"Perlu biaya Rp 1 juta buat operasi kaki anjing yang patah ini. Saya enggak punya dana buat ngobatin, makanya saya buka donasi untuk pengobatan anjing meski saya ini muslim," tuturnya.
Desy yang berprofesi pekerja serabutan ini mengaku sehari-hari butuh dana untuk beli beras 4 liter dan mengeluarkan Rp 50 ribu buat beli ikan tongkol, untuk merawat 44 kucing dan 25 anjing liar.
"Tiap hari saya harus belanja beras dan ikan tongkol buat ngasih makan kucing dan anjing liar, itu sehari dua kali makan. Kan mereka butuh makan juga seperti manusia. Saya kerja serabutan, yang penting menghasilkan uang," ucapnya.
Baginya, memelihara dan merawat hewan-hewan liar tersebut harus dengan ikhlas, sabar tanpa mengeluh, meski yang dirawat itu dianggap najis oleh agama Islam.
"Saya merasa rezeki yang didapat selama ini dari binatang yang sudah saya tolong, mereka mendoakan saya meski tidak dengan cara bahasa manusia. Saya yakin Tuhan itu adil," ucap Desy.
(mdk/cob)