Hilang 36 Hari, Seorang Nenek di Samarinda Ditemukan Tinggal Tulang
Sewa, seorang nenek berusia 65 tahun di Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur hilang sejak 8 September 2020. Dia ditemukan dalam kondisi tinggal tulang belulang di kawasan hutan Palaran, Selasa (13/10) malam. Polisi tengah menyelidiki kasus itu.
Sewa, seorang nenek berusia 65 tahun di Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur hilang sejak 8 September 2020. Dia ditemukan dalam kondisi tinggal tulang belulang di kawasan hutan Palaran, Selasa (13/10) malam. Polisi tengah menyelidiki kasus itu.
Keterangan diperoleh merdeka.com, nenek Sewa pergi dari rumah, Selasa (8/9), namun tidak kunjung pulang. Dia diduga tersesat di kawasan hutan areal tambang batubara di Palaran. Pencarian sepekan Basarnas dan unsur SAR gabungan sejak Kamis (10/9) tidak berbuah hasil.
-
Dimana letak petilasan Dewi Maya Maya di Sumedang? Keberadaan petilasan sendiri bisa dilihat secara jelas saat melintasi kawasan Kampung Karamat. Posisinya persis berada di tengah jalan penghubung Cisitu dengan Waduk Jatigede, dan dipasangi pagar di sekelilingnya.
-
Apa yang ditemukan di situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Di Kota Ketapang, Kalimantan Barat, ada sebuah situs peninggalan Hindu Buddha. Peninggalan itu kemudian dikenal dengan nama Candi Negeri Baru.
-
Di mana lokasi penemuan kuburan Bangsa Maya ini? Kuburan ini tertutup batu besar di dalam kota tersembunyi Tulum di Meksiko.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Apa yang terjadi di perlintasan Madukoro, Semarang? Peristiwa itu mengakibatkan ledakan hebat disusul kobaran api.
-
Apa penemuan utama di makam raja Maya? Para arkeolog menemukan kotak batu berbentuk peti mati, kerangka yang sebagian besar sudah membusuk, seperti yang pertama kali dilaporkan oleh National Geographic . Persembahan tersebut termasuk sebuah pot, koleksi cangkang tiram besar, beberapa tulang manusia yang diukir dan dihias dari individu yang terpisah, dan sejumlah potongan batu giok, yang menurut para peneliti merupakan topeng yang rumit.
Namun Selasa (13/10) sore kemarin, setelah 36 hari lamanya, warga yang sedang membersihkan kebun menemukan tulang belulang dan bergegas melapor polisi.
"Jadi awalnya (tulang belulang) memang ditemukan warga yang sedang bersihkan kebun," kata Wakapolsek Palaran AKP Hardi dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (14/10).
Tim SAR relawan bergegas mengevakuasi, dengan berjalan kaki hingga sekitar 3 kilometer ke dalam hutan, dan membawanya ke kamar jenazah RSUD AW Sjachranie Samarinda untuk keperluan penyelidikan kepolisian.
"Kami masih tunggu hasil visum. Tapi, kalau dari barang-barang yang ditemukan (pada jasad), juga diakui keluarganya benar barang nenek yang hilang itu," ujar Hardi.
"Memang menyisakan tulang belulang. Kami masih tunggu hasil visum dari rumah sakit juga. Malam tadi, dibawa tim Inafis Polresta Samarinda. Hasilnya masih kita tunggu," tutur Hardi.
(mdk/cob)