Hilangkan trauma pascagempa, 100 Warga Palu mengungsi ke Surabaya
"Ada yang kami antar langsung bertemu dengan orang tuanya, ada juga yang bertemu dengan saudaranya. Namun, mereka terlihat begitu senang bisa selamat dan bertemu dengan keluarganya di Surabaya," ujarnya.
Sekitar 100 warga Palu, Sulawesi Tengah yang selamat dari bencana alam berupa gempa dan tsunami beberapa waktu lalu mengungsi ke Kota Surabaya, Jawa Timur.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Eny Zuliati, di Surabaya, Minggu, mengatakan pihaknya langsung melakukan pendataan pada saat mereka tiba di Asrama Transito Jalan Margorejo No.74 Surabaya pada Jumat (5/10) malam.
-
Dimana pusat gempa bumi di Garut? Gempa bumi melanda sisi selatan Jawa Barat pada Sabtu (28/4) pukul 23:29 WIB. Getaran diketahui berpusat di Samudera Hindia Selatan, Kabupaten Garut, dengan besaran magnitudo hingga 6,2.
-
Di mana Gedung Cerutu terletak di Kota Tua Surabaya? Mengutip Liputan6.com, ada dua bangunan cagar budaya di Kota Tua Surabaya kawasan Jalan Rajawali.Pertama, Gedung Cerutu.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Apa yang menjadi cita-cita Gajah Mada dalam Sumpah Palapa? Dalam Sumpah Palapa, Gajah Mada tidak akan menikmati duniawi sebelum menyatukan Nusantara
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
"Kami bantu mereka mencari alamat tinggal keluarganya di Surabaya," katanya seperti dikutip Antara, Minggu (7/10).
Dari hasil pendataan itu diketahui 14 orang itu, ada yang merupakan warga kelahiran Surabaya, namun sudah memiliki kartu tanda penduduk (KTP) Palu. Selain itu, mereka semua juga masih mempunyai saudara yang tinggal di Surabaya.
Pihaknya langsung merespons cepat dengan melakukan identifikasi alamat tinggal saudaranya di Surabaya. Dari 14 orang itu, lima orang di antaranya langsung dijemput oleh pihak keluarga. "Sedangkan sembilan orang lainnya, kami bantu malam itu juga untuk mencarikan alamat tinggal keluarganya," katanya.
Eny mengatakan dari 14 orang tersebut, diketahui masing-masing mempunyai saudara yang tinggal di Surabaya yakni di daerah Kecamatan Wonokromo, Gunung Anyar, Sawahan dan Tandes.
Sementara untuk warga yang tempat tinggal saudaranya di luar Surabaya, kata dia, ditangani oleh pihak Dinsos Provinsi Jatim, untuk dibantu mencari alamat tinggal keluarga mereka.
Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Surabaya, Sri Musilowati menyatakan, pihaknya bersama Dinsos membantu melakukan identifikasi alamat tinggal keluarga korban di Surabaya.
Sekitar pukul 23.00 WIB, usai diketahui alamat tinggal keluarganya, kata dia, pihaknya mengaku langsung mengantarkan mereka menuju ke rumah keluarganya masing-masing.
"Ada yang kami antar langsung bertemu dengan orang tuanya, ada juga yang bertemu dengan saudaranya. Namun, mereka terlihat begitu senang bisa selamat dan bertemu dengan keluarganya di Surabaya," ujarnya.
Menurutnya, tujuan mereka datang ke Surabaya untuk mengungsi ke rumah saudara dan ingin menenangkan diri untuk sementara waktu. Namun, kata dia, tidak semua anggota keluarga mereka ikut karena ada yang harus menjaga rumah dan harta bendanya di Palu.
"Tujuan mereka ke Surabaya juga untuk menghilangkan trauma. Untuk sementara ini, mereka mengaku ingin tinggal di rumah saudaranya di Surabaya," kata Sri.
Baca juga:
Banyak pencuri yang ambil barang korban gempa di Petobo
Relawan Prancis temukan korban tertimbun di Petobo, tapi alat tak memadai
Wamenlu: Angkutan udara paling dibutuhkan korban gempa Palu-Donggala
7 Universitas rusak akibat gempa Sulteng, kerugian capai Rp 283 M
Korban gempa Palu: Bosan makan mie, telur, mau jajan yang manis-manis