Hindari KKN, Polda Riau seleksi calon bintara pakai sistem komputer
Para calon bintara mengeluhkan sistem ujian menggunakan komputer.
Kepolisian Daerah (Polda) Riau menerapkan Computerise Accected Test (CAT) dalam perekrutan calon bintara baru. Hal itu dilakukan untuk menjaga transparansi dan menghindari adanya praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Selain Riau, hanya Polda Metro Jaya dan Lampung yang menerapkan.
Kepala Biro Sumber Daya Manusia Polda Riau Kombes Pol Pudji Prasetyanto Hadi, mengatakan, ujian menggunakan CAT ini baru diterapkan dalam tes akademik anggota baru tahun 2015. Hal ini membuat sebagian peserta tes mengeluh karena tidak semuanya mudah menggunakan sistem tersebut.
"Ujiannya dilaksanakan di Kampus Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim. Pelaksanaanya selama dua hari, yaitu Senin (1/6) dan berkakhir pada Selasa (2/6) hari ini," ujar Pudji saat ditemui merdeka.com disela-sela acara.
Hasilnya, kata Pudji, ada sekitar 916 pendaftar yang tersisa. Jumlah tersebut merupakan sisa dari 2.219 orang pendaftar. Bagi yang lulus, selanjutnya akan menjalani tes kesehatan yang akan dilakukan di Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Polda Riau di Jalan Pattimura Pekanbaru.
"Sebelumnya dalam tes akademik dengan sistem CAT, yang diuji adalah mata pelajaran Pengetahuan Umum, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris," terang Puji.
Selama tes dilakukan, sebut Puji, memang ada beberapa keluhan dari calon anggota polisi yang baru. Menurutnya, hal itu wajar karena para peserta kurang familiar dengan sistam CAT.
"Sebelumnya, sudah dilakukan sosialisasi dan pelatihan ujian dengan sistem CAT. Secara umum, pelaksanaan ujian selama beberapa hari ini berjalan lancar, tanpa kendala berarti," ulas Puji.
Sebelum ikut tes CAT, sambung Puji, peserta sudah menjalani tes bebas narkoba. Hal itu dilakukan saat pemeriksaan administrasi, dimana harus ada surat keterangan dari dokter dan itu harus dibawa.
"Selanjutnya untuk membuktikan itu, akan ada tes kesehatan kedua. Dari sini akan diketahui calon anggota yang menggunakan narkoba. Jika positif, langsung kita gugurkan," tegas Puji.
Puji kembali menegaskan, ujian sistem CAT merupakan bentuk perubahan signifikan yang dilakukan polisi. Hal ini merupakan salah wujud sebagai revolusi mental, agar bisa menghapus praktek KKN dalam rekrutmen anggota.