Hingga 4 Januari, tim SAR terus hadapi gelombang ganas 4 meter
Gelombang tersebut menjadi hambatan tim penyelamat untuk mencari korban dan bangkai pesawat di dasar laut.
Proses evakuasi jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 berjalan cukup lambat, kejadian ini tak lepas dari kondisi cuaca yang cukup ekstrem di sekitar lokasi. Tak hanya cuaca, kondisi gelombang juga menghambat pengambilan jenazah-jenazah yang ditemukan mengambang di atas permukaan laut.
"Kesulitan yang kita hadapi adalah kondisi cuaca yang kurang bersahabat, gelombang di daerah operasi 3-4 meter," ungkap Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsma FHB Soelistyo di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, kamis (1/1).
Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memprediksikan, kondisi gelombang tinggi akan terus terjadi sampai Minggu (4/1) mendatang. Tinggi gelombang akan mencapai puncaknya pada esok hari.
"Saya minta tolong, kita berjuang dengan perjuangan dan perhitungan yang kita hitung. Saya berharap, kita bisa mendapat hasil, meskipun kurang maksimal," ucap Soelistyo dalam konferensi pers operasi evakuasi AirAsia QZ8501.
Akibat cuaca tersebut, satu dari empat jenazah yang berhasil dievakuasi terpaksa ditinggalkan di dalam KRI Yos Sudarso. Helikopter yang seharusnya membawa jasad tersebut harus segera berangkat mengingat cuaca buruk segera menyergap.
"Mereka harus pergi cuaca menghadang. Heli tidak bisa kembali ke kapal. Malam ini dengan menyesal kita harus menunggu, besok diambil lagi," lanjutnya.
Baca juga:
Surat cinta pramugari Air Asia bikin netizen sejagat nangis
KNKT berharap black box AirAsia QZ8501 segera ditemukan
Risma sediakan tempat kremasi & pemakaman korban AirAsia QZ8501
Jenazah ke-8 AirAsia dievakuasi heli Dauphin ke Pangkalanbun
Kecapean, Risma hampir pingsan di depan keluarga korban AirAsia
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.