Hingga September, Lahan Terbakar di Sumsel Mencapai 2.200 Hektare
Sementara jumlah hotspot terus meningkat seiring semakin keringnya lahan.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan hingga September 2019 telah menghanguskan sekitar 2.200 hektare. Sementara jumlah hotspot terus meningkat seiring semakin keringnya lahan.
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengatakan, lahan yang terbakar mayoritas berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Banyuasin, dan Banyuasin. Daerah-daerah itu memiliki lahan gambut yang luas dan mudah terbakar saat musim kemarau.
-
Kenapa kebakaran hutan sering terjadi di musim kemarau, terutama di Sumatera dan Kalimantan? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan. Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain.
-
Bagaimana masyarakat setempat menjaga kelestarian hutan di Kutai Timur? “Kita di sini juga hidup beriringan dengan adat. Cuma memang hukum adat itu tidak dominan di sini karena bukan hukum positif. Tapi hukum adat tetap kita hargai suatu norma-norma yang ada di kehidupan masyarakat kita,” papar Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Di mana letak Hutan Punti Kayu? Letaknya berada di tengah Kota Palembang tepatnya Jalan Kol. H. Burlian km 6,5.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
"Dari catatan kami, sampai hari ini ada sekitar 2.200 hektare lahan yang terbakar. Jumlahnya terbilang cukup tinggi," ungkap Ansori, Senin (9/9).
Dikatakannya, karhutla ada yang berhasil dipadamkan satgas dan ada juga tertunda karena besarnya api atau medan sulit diakses. Pemadaman juga dibantu dengan enam unit helikopter untuk melakukan water boombing dan pesawat Cessna Caravan serta heli AS350 untuk patroli.
"Sampai hari ini karhutla masih terjadi di beberapa titik. Tim satgas darat dan udara masih berupaya memadamkan," ujarnya.
Sementara hotspot atau titik panas yang terdeteksi Lembaga Antariksa dan Penerbangan sebanyak 2.787 titik. Angka ini meningkat dua hampir lima kali lipat dari bulan yang sama pada 2019 yang hanya 673 titik.
Sebaran titik panas terbanyak berada di Kabupaten Musi Banyuasin mencapai 828 titik, kemudian disusul Kabupaten Ogan Komering Ilir sebanyak 620 titik, lalu 255 titik panas tercatat di Kabupaten Banyuasin, Ogan Ilir tercatat 219 titik, Musi Rawas Utara ada 182 titik, Musi Rawas 166 titik.
Kemudian, di Muara Enim (121 titik), PALI (99 titik), Empat Lawang (73 titik), OKU Timur (67 titik), Kabupaten Lahat (51 titik), Kabupaten OKU (50 titik), serta OKU Selatan (36 titik).
"Hotspot kemarin yang terpantau hari ini ada 376 titik, tertinggi sepanjang tahun ini," pungkasnya.
Baca juga:
Asap Kebakaran Hutan Selimuti Palembang, Jarak Pandang 1,2 KM
Ditiup Angin Kencang, Kebakaran Lahan di Musi Banyuasin Lompati Sekat Bakar
Gubernur Sumsel Duga Kebakaran Lahan di Muba Disebabkan Ulah Mafia Tanah
Karhutla di Musi Banyuasin Masuk Pemukiman, Ratusan Warga Dievakuasi
6 Hari Berturut-turut, Karhutla di Musi Banyuasin Hanguskan 932 Hektar Lahan