Hubungan intim, pelaku sebut Sumarminah ingin air maninya buat jimat
Soleh alias Joko (32) hanya tertunduk lemas ketika polisi melontarkan beberapa pertanyaan. Dengan nada datar Joko banyak menceritakan perihal nenek Sumarminah (65) yang telah dibunuhnya beberapa waktu lalu.
Soleh alias Joko (32) hanya tertunduk lemas ketika polisi melontarkan beberapa pertanyaan. Dengan nada datar Joko banyak menceritakan perihal nenek Sumarminah (65) yang telah dibunuhnya beberapa waktu lalu.
Bahkan dia menceritakan bahwa mereka sempat berhubugan badan setelah korban merasa putus asa lantaran ritual pencarian ke makam kuno tak membuahkan hasil. "Saya bertanya pada dia (Sumarminah) sekarang mau bagaimana lagi? Terus dia bilang, 'saya mau jalan pintas'," kata Joko menirukan ucapan Sumarminah, Minggu (8/1).
Jalan pintas yang dimaksud adalah melakukan hubungan badan. Walaupun sempat merasa berdosa, namun Joko tetap mengikuti apa yang diinginkan Sumarminah. Harapannya, Sumarminah bisa mendapatkan air mani Joko yang akan digunakan sebagai jimat.
"Dia mau ambil itunya (air mani). Kalau disimpan itu bisa buat penangkal yang minjami uang ke dia bisa enggak nagih. Sama untuk ngelancarin rezeki," ungkapnya.
Diceritakan Joko bahwa Sumarminah sudah mengetahui ritual itu sebelum berkenalan dengannya. Berdasarkan keterangan Joko, sebelumnya Sumarminah pernah melakukan ritual itu tapi bukan dengan dirinya.
"Saat itu berhasil, tapi pas tahun 2008 dia ambruk (bangkrut), terus berusaha lagi tapi belum ada hasilnya," katanya.
Joko sendiri mengaku bersedia mengikuti keinginan Sumarminah karena alasan kepepet utang. Sumarminah meminjam uang padanya Rp 200 juta. Uang itu bukanlah milik Joko melainkan dia meminjam pada temannya.
"Itu sudah sama bunganya Rp 200 juta. Saya sudah jual rumah, empang dan sawah untuk nutupi utang dia. Baru kebayar Rp 145 juta, sisanya masih Rp 40 jutaan. Saya minta Rp 10 juta ke keluarganya untuk bayar bunganya saja dulu," ungkapnya.
Kepada dirinya, Sumarminah berjanji akan membagi hasil rezeki yang didapatnya dari cara pintas itu. Joko dijanjikan akan diberi uang oleh korban. "Kalau nominalnya tidak disebutkan cuma dijanjikan mau dikasih uang saja," ucapnya.
Namun saat itu Joko terus-terusan ditagih oleh rentenir yang meminjamkan uang pada Sumarminah melalui perantara dirinya. Lantaran gelap mata, Joko nekat menghabisi nyawa Sumarminah.
"Saya enggak ngerencanain, itu spontan saja karena saya kesal dan gelap mata. Saya juga sempat bilang 'bu tunggu di sini ya saya mau keluar sebentar'. Terus saya cari kayu dan pukul dia," katanya.
Joko mengaku kaget dan panik mengetahui korban sudah tak bernyawa. Dia pun meninggalkan korban begitu saja.