Hubungan Taiwan-China Memanas, Mentan Waspada Krisis Pangan
Ketegangan antara Taiwan dan China menjadi perhatian Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo. Ketegangan kedua negara tersebut bisa memperparah krisis pangan dunia.
Ketegangan antara Taiwan dan China menjadi perhatian Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo. Ketegangan kedua negara tersebut bisa memperparah krisis pangan dunia.
Syahrul mengatakan saat ini seluruh dunia terancam krisis pangan dan energi karena perang antara Rusia dan Ukraina. Jika kondisi Taiwan dan China terus memanas, hal tersebut akan memperparah krisis dunia.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Apa yang disita dari Syahrul Yasin Limpo? Kali ini tim penyidik Lagi-Lagi menyita sebuah minibus merk Mercedes Benz yang sempat disembunyikan SYL."Mobil tersebut ditemukan di Perumahan Bumi Permata Hijau, Kelurahan. Rappocini, kecamatan. Rappocini, Kota Makassar, provinsi. Sulawesi Selatan dan diduga sengaja disembunyikan," kata Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri kepada wartawan, Selasa (21/5).
-
Kenapa Syahrul Yasin Limpo disangkakan TPPU? Dalam perkara ini, SYL juga telah ditetapkan menjadi tersangka TPPU lantaran diduga menikmati hasil uang haram yang didapat SYL dari 'malak' ke bawahannya di Kementerian Pertanian (Kementan)."Ya sangat sangat dimungkinkan ketika terpenuhi unsur kesengajaan. Turut menikmati dari hasil kejahatan yang itu nanti terbukti terlebih dahulu kejahatan korupsinya," ungkap Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (2/5).
-
Siapa yang menyita aset Syahrul Yasin Limpo? Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan penyitaan aset milik Eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) terkait Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
-
Kapan Bagindo Aziz Chan meninggal? Pada sore hari tanggal 19 Juli 1945, Aziz Chan bersama keluarga sedang dalam perjalanan menuju Padang Panjang.
-
Siapa Sie Kong Lian? Sie Kong Lian dulunya merupakan pemilik dari rumah tersebut. Menurut catatan keluarga, Sie Kong Lian lahir pada 3 Januari 1878. Pada tahun 1908, tepatnya saat usianya 30 tahun, ia membeli rumah di Jalan Kramat 106 yang kemudian terkenal sebagai Museum Sumpah Pemuda.
"Seluruh dunia terancam dengan krisis pangan dan energi. Bagi Indonesia ini harus disikapi dengan lebih waspada," ujarnya usai memberi kuliah umum di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar, Sabtu (20/8).
Syahrul mengaku meski IMF dan World Bank mengakui Indonesia memiliki ketahanan pangan, tetapi hal tersebut jangan sampai membuat over percaya diri. Pasalnya, IMF dan World Bank melihat tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Indonesia termasuk inflasi terendah dari beberapa negara yang ada pertumbuhan ekonomi masih di atas 5,4 persen. Lihatlah amerika dan lain-lain, oleh karena itu kita harus percaya diri, walaupun tidak harus over pede," tutur mantan Gubernur Sulsel dua periode ini.
Sebelumnya diberitakan, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengatakan akan ada dampak dari ketegangan kedua negara tersebut yang lebih buruk dibandingkan perang Ukraina dan Rusia.
"Bisa berdampak lebih buruk dibandingkan perang Ukraina-Rusia," ujar Bhima kepada Merdeka.com, Minggu (7/8).
Bhima menerangkan, dampak pertama adalah Taiwan sebagai proxy war antara kepentingan yang lebih luas antara AS dan China, sementara dua negara raksasa memiliki kaitan terhadap tujuan ekspor tradisional Indonesia masing-masing 21 persen dan 11 persen dari total ekspor.
"Artinya, 32 persen atau sepertiga ekspor Indonesia terancam, dan menurunkan surplus neraca dagang," terang Bhima.
Kedua, secara geografis, posisi Taiwan ada di Asia yang berarti statusnya lebih berpengaruh dibanding Ukraina-Rusia. "Persepsi investasi di kawasan Asia akan dipengaruhi kelanjutan konflik di Taiwan," jelasnya.
Kemudian ketiga, langkah China memberi sanksi ke Taiwan menambah panjang deretan negara yang melakukan proteksi ekspor pangan setelah sebelumnya ada 30 negara yang lakukan hal serupa dengan berbagai alasan.
Meskipun demikian, ini bisa memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk penetrasi ekspor makanan jadi, buah-buahan hingga sayuran ke Taiwan, karena hingga saat ini Taiwan melakukan ekspor sayuran di Indonesia cukup besar.
"Indonesia juga memiliki keunggulan kompetitif dalam bahan baku makanan minuman dan makanan jadi," tuturnya.
Baca juga:
Siaga Lawan China, Taiwan Lengkapi Jet F-16 Viper dengan Rudal Mematikan
Mendag: Ketegangan China-Taiwan Tak Pengaruhi Perdagangan Indonesia
RI Perlu Waspadai Ketegangan China-Taiwan Pengaruhi Sektor Perdagangan
Taiwan Tolak Usulan China Soal Prinsip "Satu Negara, Dua Sistem"
China Ingin Taiwan seperti Hong Kong, Terapkan Prinsip 'Satu Negara Dua Sistem'