Ibu di Madiun Tega Bakar Bayi Baru Lahir hingga Tewas
Seorang ibu di Madiun tega membakar bayi yang baru dilahirkannya hingga tewas. Bayi malang itu dibakar di tungku yang ada di dapur rumahnya.
Seorang ibu di Madiun tega membakar bayi yang baru dilahirkannya hingga tewas. Bayi malang itu dibakar di tungku yang ada di dapur rumahnya.
Pelaku adalah Is (38) warga Desa Ngranget, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun. Perbuatan membakar bayi tersebut dilakukan pelaku pada Senin (6/2) malam.
-
Kapan bayi tersebut meninggal? Penanggalan radiokarbon mengonfirmasi bahwa keduanya meninggal antara tahun 1616-1503 SM.
-
Kenapa bayi menangis? Seorang bayi masih belum bisa berbicara dan menyampaikan keinginannya. Salah satu cara komunikasi yang bisa mereka lakukan adalah menangis.
-
Kapan rambut bayi biasanya dicukur? Pencukuran rambut bayi ini biasanya dilakukan ketika aqiqah.
-
Kenapa bayi sering cegukan? Cegukan pada bayi umumnya merupakan fenomena alami dan tidak perlu menjadi sumber kekhawatiran yang berlebihan bagi orangtua.
-
Bagaimana cara mentahnik bayi? Dalam Kitab Fathul Baari disebutkan, tahnik adalah praktik memberikan sesuatu yang manis dengan cara mengunyahnya terlebih dahulu, kemudian dimasukkan ke mulut bayi lalu dioleskan sedikit ke langit-langit mulutnya.
-
Apa dampak buruk berteriak pada anak? Masalah lain yang juga mungkin muncul adalah kebiasaan ini tidak mengajarkan anak secara tepat mengenai bagaimana cara mengendalikan perilaku mereka. Hal ini bisa berdampak buruk secara jangka panjang dan membuat anak jadi sering berteriak juga.
"Pelaku sudah diamankan polisi dan ditetapkan tersangka pada Selasa kemarin. Perbuatan membakar tersebut dilakukan pelaku di rumahnya," ujar Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo kepada wartawan di Madiun, Rabu (8/2).
Meski telah ditangkap, namun polisi belum bisa memeriksa Is. Dia masih dalam perawatan di RSUD Dolopo Kabupaten Madiun.
Berawal dari Kecurigaan Warga
Berdasarkan informasi yang beredar, Is diduga tega membakar bayinya karena merasa malu. Namun motif pastinya masih diselidiki. "Untuk sementara motif perbuatan pelaku masih didalami oleh petugas Satuan Reskrim," ucap dia.
Kepala Urusan (Kaur) Umum Desa Ngranget, Sarno mengatakan perbuatan pembakaran bayi tersebut terungkap berawal dari kecurigaan tetangga karena rumah pelaku yang terus tertutup sejak empat hari sebelumnya.
"Kejadian pembakarannya Senin kemarin. Warga curiga, pintu rumah yang bersangkutan tertutup dan tidak terbuka sejak empat hari lalu," kata Sarno pada wartawan.
Saat warga mengetuk pintu rumah tersebut, pelaku tidak memberikan respons. Akhirnya warga mendobrak pintu dan mendapati Is langsung kabur.
Warga yang mendobrak kaget melihat ada bayi sedang dibakar di atas tungku. Diperkirakan bayi malang tersebut telah dilahirkan sekitar beberapa hari sebelumnya. Saat diketahui warga, bayi sudah meninggal dan jasadnya rusak karena terbakar 70 persen.
Pelaku Ditangkap di Hutan
Saat pelaku melarikan diri, warga langsung melapor polisi dan mengevakuasi jasad bayi malang itu. Polisi kemudian melakukan autopsi pada jenazah bayi dan dimakamkan. Is akhirnya berhasil ditangkap polisi di wilayah hutan desa sekitar.
Berdasarkan keterangan perangkat desa setempat, Is kesehariannya dikenal tertutup. Sedangkan suaminya tidak ada di rumah karena bekerja di Banyuwangi dan pulang sebulan sekali.
Kasus tragis ini masih ditangani kepolisian setempat guna mencari penyebab pelaku tega membakar bayinya.
(mdk/yan)