Ibu Hamil di Pandeglang Ditandu 4 Km ke Puskesmas, Sempat Jatuh dan Bayi Meninggal
Peristiwa memprihatinkan terjadi di Pandeglang, Banten. Seorang ibu hamil yang ingin melahirkan terpaksa ditandu sejauh 4 Km untuk sampai ke puskesmas, karena akses jalan di sana belum bisa dilalui kendaraan.
Peristiwa memprihatinkan terjadi di Pandeglang, Banten, Sabtu (1/5). Seorang ibu hamil yang ingin melahirkan terpaksa ditandu sejauh 4 Km untuk sampai ke puskesmas, karena akses jalan di sana belum bisa dilalui kendaraan.
Ibu yang tengah hamil bernama Enah (30), warga Kampung Lebak Gedong Desa/Kecamatan Sindangresmi. Dia terpaksa ditandu para pemuda menggunakan sarung dan bambu untuk mencapai lokasi yang bisa dijangkau mobil.
-
Siapa yang memimpin pembangunan ibu kota baru Mesir? Presiden el-Sisi telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pembangunan proyek-proyek besar ini sebagai bagian dari visi transformasionalnya untuk masa depan Mesir.
-
Gimana konstruksi jembatan Panyindangan dibangun? Melansir dari laman Pemkab Sumedang, jembatan ini menggunakan teknologi “judesa” untuk memperkokoh strukturnya. Judesa memiliki desain khas berupa sistem lantai, batang yang menggantung serta kabel baja sebagai pengikatnya.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Kenapa Hilda membangun rumah untuk ibunya? Hilda Vitria dengan penuh dedikasi membangun rumah untuk ibunya sebagai hadiah ulang tahun yang ke-52.
-
Di mana Putri Isnari membangun rumahnya? Salah satunya adalah rumah di kampung halamannya yang telah selesai dibangun sejak lama.
-
Siapa yang menginstruksikan pembangunan infrastruktur pasca gempa di Sulbar? Jokowi menekankan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pasca gempa ini merupakan perintah langsung darinya."Saya lihat tadi Alhamdulillah (bangunan) sudah selesai. Hanya kurang gedung DPRD dan satu masjid," kata Jokowi saat peresmian sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (23/4).
Salah seorang pemuda desa sekitar, Muhamad Rizal Saefulloh, menceritakan awalnya mereka mendapat laporan dari warga mengenai adanya seorang ibu hamil yang akan melahirkan.
"Iya itu tetangga kampung, Kemarin itu pas habis zuhur jam 01-an kira kira. Ibu Enah di rumahnya sudah nggak tahan mau melahirkan. Sudah gitu, nelpon ke teman-teman pemuda di sini. Kita ke sana kita liat kondisinya sudah memprihatinkan," ujarnya saat dihubungi, Minggu (2/5).
Saat akan dibawa ke puskesmas, kondisi jalan tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Hasil dari diskusi pemuda dan keluarga, ibu hamil tersebut terpaksa ditandu menggunakan sarung dan bambu.
"Kita mau bawa pakai kendaraan, cuma karena jalan yang tidak layak yang tidak bisa dijangkau kendaraan roda dua atau roda empat. Akhirnya kita berdiskusi dengan keluarga, karena ibunya sudah tidak kuat sekali, akhirnya hasil diskusi kita simpulkan untuk ditandu. Dari kampung Lebak Gedong ke Kampung Sawit, yang jaraknya kisaran 3 sampai 4 kilo," kata Rizal.
©2021 Merdeka.com
Di tengah perjalanan, sarungnya robek. "Di perjalanan itu, karena memang tidak kuat ini sarungnya menahan beban ibu hamil yang kita tandu pakai sarung dan bambu, robek di jalan tanpa kita ketahui dari sebelumnya. Sampai jatuh ibu hamilnya, kita ganti kembali kita bawa," ungkap Rizal.
Sesampai di Kampung Sawit dan telah ada akses jalan yang dapat dilalui dengan kendaraan roda 4, Enah di bawa menggunakan mobil ke puskesmas.
"Pakai (mobil) teman-teman di sini, aksesnya ke puskesmas sudah bisa dilalui mobil, 4 kilo itu (ditandu) dari Lebak Gendong ke Kampung Sawit," ungkapnya.
Saat tiba di puskesmas, kehamilan ibu Enah sudah masuk ke bukaan 4. Tenaga medis di sana pun melakukan pemeriksaan. "Setelah itu ibunya meminta izin ke kamar mandi. Saat di kamar mandi keluar anak yang pertama dan meninggal di tempat. Setelah itu ditidurkan kembali diperiksa lagi oleh bidannya, ternyata ada satu lagi di dalam. Dibantu kembali (melahirkan), ternyata dua-duanya sudah tidak bisa tertolong bayinya," ujar Rizal.
Berdasarkan hasil diagnosa di puskesmas, kedua bayi kembar tersebut meninggal akibat kelebihan air ketuban, dan juga kondisi kandungan masih berumur 6 bulan. "Hasil diagnosa di sini, itu karena kelebihan air ketuban. Memang umur kandungannya baru 6 bulan," jelasnya.
Mengenai biaya persalinan Enah di puskesmas, seluruhnya menggunakan Jamkesmas dana BPJS. Kini dia telah kembali ke rumahnya.
(mdk/yan)