Ibu Paruh Baya Kantongi Rp1 Miliar Hasil Penipuan Penerimaan CPNS
Aditia Fitrotun (54), warga Teluk Wetan, Welahan, Jepara harus berurusan dengan polisi. Dia ditangkap terkait kasus penipuan penerimaan CPNS.
Aditia Fitrotun (54), warga Teluk Wetan, Welahan, Jepara harus berurusan dengan polisi. Dia ditangkap terkait kasus penipuan penerimaan CPNS.
Dia berdalih terpaksa melakukan penipuan karena terhimpit utang untuk pengobatan almarhum suaminya. Aksinya selama dua tahun ini berhasil mendapatkan uang dari korban sekitar Rp1 miliar.
-
Kapan tes CPNS kedinasan dimulai? Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi, Abd Azwar Anas mengatakan, tes CPNS kedinasan telah dilaksanakan. Ia menyebut Badan Intelejen Negara (BIN) telah memulai tes. "Dari kemarin kita baru saja kick off dengan kepala BKD terkait sekolah kedinasan sudah mulai berjalan. Kemarin Sekolah Intelijen Negara mulai tes," ujarnya kepada wartawan di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (19/7).
-
Kenapa NISN penting? Nomor tersebut menjadi pembeda antara satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia maupun Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
-
Kenapa Kemenpan-RB memperketat tes CPNS? Azwar Anas juga memastikan tes CPNS tahun ini akan lebih ketat. Salah satunya, dengan memasang dua kamera Face Recognition. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi joki CPNS."Tahun ini kita perketat dengan membuat Face Recognition baik di depan saat pendaftaran maupun di dalam di depan komputer. Sehingga tidak terjadi lagi seperti di kasus kejadian kemarin ada joki yang masih bisa masuk," bebernya.
-
Apa yang terjadi pada PNS tersebut? Korban atas nama Yosep Pulung tewas usai ditikam Orang Tak Dikenal (OTK) di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (4/4) kemarin.
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
-
Di mana PNS itu ditikam? Peristiwa itu terjadi kira-kira pukul 09.28 WIT di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
Kapolres Kudus AKBP Saptono mengatakan penipuan penerimaan PNS di lingkungan karisidenan Pati itu sudah dilakukan Aditia sejak 2017. Untuk meyakinkan korban, Aditia bahkan berani menjamin lolos dengan memberikan petikan SK.
"SK tersebut diyakini korban dengan dalih bisa dijanjikan akan diterima sebagai PNS dengan syarat membayar uang Rp160 juta," kata Saptono, Kamis (21/11).
Dia mengungkapkan untuk mencari sasaran biasanya di wilayah seputaran eks- Karisidenan Pati. Sejauh ini dari total korban sendiri diperkirakan lebih dari sepuluh orang yang tersebar di berbagai kabupaten.
"Jadi ini masih kami kembangkan terus. Ada kemungkinan korbannya banyak, sebab korban yang kena tipu malu untuk melaporkan ke polisi," ujarnya.
Saptono pun mengimbau pada semua masyarakat yang merasa pernah tertipu dengan tersangka untuk segera melapor ke Polres maupun Polsek terdekat. Pihaknya juga mengimbau warga untuk tidak percaya dengan tawaran jasa pengangkatan CPNS dengan menyetor sejumlah uang.
"Karena sistemnya sekarang transparan, jangan percaya jika ada tawaran dengan meminta sejumlah uang," ucapnya.
Berdalih Karena Utang
Adita berdalih terpaksa melakukan penipuan karena terhimpit utang. Sebab usaha meubel miliknya gulung tikar alias bangkrut dan tidak ada pemasukan uang.
"Saya melakukan ini juga karena (alm) suami saya butuh pengobatan. Waktu itu tidak ada pemasukan uang, padahal juga harus berobat," kata Aditia.
Dalam aksinya, Adit meminta uang sebanyak Rp160 juta pada korban untuk memuluskan urusan pengangkatan dua anak korban menjadi seorang CPNS. Pihak korban pun menyetujui dengan mentransfer pembayaran secara bertahap.
Penangkapannya terbilang cukup berliku. Pasalnya, pelaku sering berpindah tempat dari kota ke kota. Diantaranya Kendal dan Jepara. Walau demikian, polisi akhirnya bisa melacak pelaku di rumahnya di Teluk Wetan, Jepara.
(mdk/noe)