Ibu pukuli anak kandung hanya gara-gara malas makan
Akibat tindakan brutal orang tua, korban harus mendapat lima jahitan.
Sinta Naulia (28), seorang ibu yang tinggal di Senipah, Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, berurusan dengan polisi. Dia diduga tega memukuli anak kandungnya sendiri, MAF (9) hingga berdarah-darah. Gara-garanya cuma Farizki malas makan.
Keterangan dihimpun, peristiwa memilukan itu, terjadi Rabu (25/5) pagi lalu. Tetangga Sinta, mendengar jeritan dari dalam rumahnya. Jeritan kesakitan itu memancing rasa penasaran warga.
Iba dengan korban, warga bergegas membawanya ke RSUD Samboja, lantaran mengalami pendarahan di kepalanya. Setibanya di rumah sakit, peristiwa itu dilaporkan tetangganya, lantaran korban telah mengalami penganiayaan.
"Kamis (26/5) siang kemarin, kita amankan pelaku, ibu kandungnya sendiri," kata Kapolsek Samboja AKP Dika Yosef Anggara saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (27/5).
Di rumah Naulia, petugas mengamankan papan kayu sepanjang kurang lebih 35 sentimeter dengan ketebalan 1,5 sentimeter, yang diduga digunakan Naulia menganiaya anaknya.
"Dipukuli dengan papan ya. Gara-garanya ya kenakalan anak seusia korban, cuma malas makan," ujar Yosef.
"Tetangganya mengambil anak itu dari dalam rumah, membawanya ke rumah sakit dan lapor ke Polsek (Samboja). Dilihat tetangga, kondisi korban parah ya, karena sebelumnya mendengar jeritan kesakitan," tambah Yosef.
Operasi kecil yang dijalani oleh korban, mendapat tidak kurang 5 jahitan di kepalanya. Usai diamankan kepolisian, Naulia ditahan di Mapolres Kutai Kartanegara, di Tenggarong.
Naulia yang ditetapkan tersangka, terancam 10 tahun penjara, mengacu Pasal 44 ayat 2 Undang-undang No 23/2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
"Kasusnya sekarang ditangani oleh unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) di Polres Kukar," pungkas Dika.
-
Bagaimana cara anak tersebut menganiaya ibunya? Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang anak menganiaya ibu kandungnya dengan cara ditampar dan diseret di Pekanbaru.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Apa yang diwariskan oleh anak dari orang tuanya? Melalui warisan genetik, anak-anak tidak hanya mewarisi ciri-ciri fisik, tetapi juga sifat-sifat kepribadian yang membentuk dasar dari karakter mereka.
-
Mengapa anak tersebut menganiaya ibunya? Kemudian H menakut-nakuti ibu tersebut supaya diam dan tidak keluar rumah dengan cara menyeret dan memukul muka ibunya. "Kejadian tersebut divideokan N yang merupakan istri H. Kemudian video itu dikirimkan ke beberapa keluarga terdekat, nah baru sekarang video itu viral," kata Bery.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Bagaimana anak panah itu ditemukan? Ketika es mencair di gunung tersebut, arkeolog Lars Pilo menemukan anak panah kuno yang sangat unik.
Baca juga:
Ibu di Sukabumi diduga aniaya bayinya baru lahir
Miris, bocah kelas 3 SD dicubit ibu tiri sampai berdarah
Dianiaya ibu kandung, balita diinjak dan disundut puntung rokok
Motif ibu aniaya bayinya di Sukabumi diduga hasil hubungan gelap