Ibunda Hafit tak percaya anaknya ikut membunuh wartawati Nur Baety
Setelah perampokan, ibunda Hafit mengaku Hafit tidak menunjukkan gelagat aneh dan membeli barang mewah.
Orangtua Hafit Ubaidilah mengaku tak menyangka anaknya terlibat dalam kasus pembunuhan wartawati Nur Baety di Depok. Anak kedua dari lima bersaudara itu sehari-harinya tak memperlihatkan gelagat aneh atau menyimpang.
"Kalau habis pulang kerja suka nongkrong. Kalau enggak ada teman ya paling tidur," kata ibu Hafit yang tidak bersedia menyebutkan namanya di Polres Depok, Selasa (21/7).
Wanita paruh baya itu, sudah dua kali menjenguk anaknya di Polresta Depok sejak Hafit dibekuk polisi pada Senin (20/7) dini hari. Pada hari pertama kunjungannya kemarin, ibu lima anak itu terlihat terguncang. Di hadapan polisi dia menangis histeris.
"Anak saya enggak mungkin terlibat pak," ucapnya sambil menangis.
Namun pada kunjungan keduanya siang tadi, wanita itu tampak lebih tegar. Kendati tak menangis histeris seperti sebelumnya, namun saat berbicara matanya masih berlinang, terlebih saat ditanya soal Hafit.
"Orangtua mana yang enggak sedih anaknya seperti ini," katanya sambil menutupi wajah dengan jilbab hitam.
Ibu rumah tangga itu menuturkan dirinya tidak mengenal Deni yang disebut-sebut sebagai otak pembunuhan yang ikut melibatkan anaknya. Dia hanya mengenal Bondo, yang merupakan teman Deni sesama kuli bangunan.
Dia memastikan bahwa Deni tidak pernah sekalipun berkunjung ke rumahnya bersama Hafit. "Dia sebenarnya temannya Bondo. Saya enggak kenal (dengan Deni)," akunya.
Dia pun merasa heran mengapa anaknya sampai bisa terlibat pembunuhan sadis ini. Dia meyakinkan bahwa semua ucapan anaknya di hadapan polisi adalah pengakuan jujur. "Saya kenal anak saya," ucapnya.
Sejak awal bulan Juli, dia mengaku tidak ada perubahan sikap dari Hafit. Bahkan anaknya itu juga tidak membeli barang mewah apapun. Hafit memang pernah memberi uang dari hasil kerjanya tapi ditolak.
"Saya enggak terima. Saya bilang uangnya buat Hafit saja. Dia enggak beli apa-apa kok kemarin-kemarin," katanya.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Siapa Pak Warnoto? Saat ditemui, Pak Warnoto baru pulang dari ladangnya.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Kapan kejadian perampokan tersebut? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
-
Kapan patung-patung perunggu itu ditemukan? Namun, baru bulan lalu, muncul pecahan kecil yang tidak teridentifikasi dari genangan lumpur dan air.
Baca juga:
Buron pembunuhan wartawati Nur Baety diduga lari ke luar Depok
Polisi berhasil tangkap pelaku pembunuhan wartawati Nur Baety
Wartawati yang tewas dibunuh dikenal mahasiswi cerdas di IISIP
Hasil otopsi perlihatkan sadisnya pembunuh wartawati Nur Baety
Ada bekas luka tusuk di perut wartawati Nurbaeti