Ibunda tegaskan Rizki tewas usai terinjak-injak antrean kupon makanan di Monas
Komariyah lemas. Apalagi saat dirinya melihat Rizki tidak mampu berdiri dan lemas. Komariyah pun menyuruh anak bungsunya itu untuk rebahan di rumput. Tapi, kata Komariyah, Rizki malah muntah dan kejang.
Rizki Syahputra, bocah malang berusia 10 tahun ini meregang nyawa usai mengikuti acara bagi-bagi sembako di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Sabtu (28/4) lalu. Ia datang di acara yang digelar Forum Untukmu Indonesia (FUI) tersebut bersama ibunya.
Komariyah (49) ibunda Rizki warga Pedemangan, Jakarta Utara, seolah tidak bisa berhenti mengusap air mata. Dia mengaku masih tidak menyangka momen pembagian sembako di Monas, Sabtu kemaren jadi hari terakhir dirinya berbicara dengan mendiang anaknya.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Apa yang terjadi di perlintasan Madukoro, Semarang? Peristiwa itu mengakibatkan ledakan hebat disusul kobaran api.
-
Bagaimana Menong di buat? Biasanya Menong terbuat dari bahan keramik berupa tanah liat, yang dibentuk sedemikian rupa hingga menarik untuk dilihat.
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
Sambil menyeka air matanya, Komariyah menceritakan saat berangkat Rizki dalam kondisi sehat tidak kurang satu apapun. Dia bersama Rizki pergi ke Monas menumpang bus Mayasari Bakti dari Ancol. Menurut dia, bus tersebut sudah disediakan.
"Naik dari Ancol sampai sana (Monas) saya jam 10 turunnya masih jauh dari lokasi (pembagian sembako) itu saya gendong rizki itu," kata Komariyah mengawali cerita di kediamannya, Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (3/5).
Saat itu Komariyah mengaku sudah letih dan memutuskan untuk tidak mengantri dulu untuk mengambil sembako. Dia menyebut saat itu sekitar pukul 11.00 Wib dan antrian sudah menyemut. Rizki pun minta diturunkan dari gendongan dan mengaku lapar.
"Saya bilang emak capek, emak nggak ngantri. Antrean penuh," kisahnya.
Rizki terinjak-injak di antrean makanan
Komariyah melanjutkan, saat itu Rizki mengeluh lapar. Dia pun mengajak Rizki untuk mengantri ke stand pengambilan makanan. Ada dua kupon yang dipegang untuk makanan. Saat itu seingatnya ada delapan orang di depannya yang sedang ikut mengantre. Malang, ia dan mendiang Rizki dirangsek oleh orang-orang dari belakang yang juga ingin menukarkan kupon tersebut.
Keduanya pun terdorong-dorong
"Sudah di belakang saya ngantri di situ, ada delapan orang mah ya. Saya di situ berdiri sama Rizki. Nggak tahunya ada gerombolan dari belakang ngedorong untung Rizkinya nggak jatuh," kenang Komariyah.
Komariyah menuturkan, kondisi sudah tidak kondusif. Saling dorong pun tidak terhindarkan. Saat dirinya menoleh ke belakang untuk melihat dan menghindar dorongan dari belakang, Rizki justru terdorong jatuh dari antrean di depannya.
"Ada yang ngedorong dari depan. Jatuh anak saya keinjak juga kakinya. Akhirnya saya belum sempat ngambil makanan, saya sobek kupon, saya gendong anak saya. Saya bawa ke belakang sana ke tenda deket pohon," ungkap Komariyah sambil menahan air mata.
Komariyah lemas. Apalagi saat dirinya melihat Rizki tidak mampu berdiri dan lemas. Komariyah pun menyuruh anak bungsunya itu untuk rebahan di rumput. Tapi, kata Komariyah, Rizki malah muntah dan kejang.
"Saya tidurin di rumput, muntah-muntah, langsung kejang. Sudah kejang saya minta tolong sama ada lima orang laki-laki di stand, saya minta tolong saja enggak ditolongin," cerita dia.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes raden Argo Prabowo Yuwono mengataka jika mendiang Rizki ditemukan di luar pagar dan tidak dalam keadaan sedang mengantresembako. "Kita temukan di luar pagar tergeletak," kata Argo. "Kita temukan tidak mengantre," tambahnya.
Pihaknya mendapat laporan pada tanggal 28 April sekitar pukul 15.00 ada anak laki-laki berumur 13 tahun pingsan di luar area Monas atau di seberang Mabes Angkatan Darat. Anak ini kemudian dibawa Satpol PP ke RS Tarakan.
"Setelah dicek di RS Tarakan masih hidup. Kemudian beberapa menit kemudian korban meninggal dunia," jelasnya.
Argo menambahkan anak tersebut meninggal karena suhu badan yang tinggi dan kekurangan cairan atau dehidrasi.
Seorang anak lainnya yang meninggal dunia berumur 11 tahun. Ia meninggal dunia di RS Tarakan pada Minggu (29/4) pada pukul 05.00 Wib.
Reporter: Moch Harunsyah
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Sandiaga: Acara bagi-bagi sembako di Monas langgar banyak peraturan!
Soal insiden Monas, Sandiaga harusnya tak bermanuver tarik ke unsur politik
Keluarga korban meninggal akan polisikan panitia bagi sembako di Monas
Kapolda Metro bentuk tim khusus selidiki kematian dua anak di Monas
Panitia bagi sembako di Monas bantah terkait PDIP, tak kenal Charles Honoris