Ical serahkan keputusan Munaslub untuk ganti Ketum ke mekanisme partai
Ical mengaku bahwa hingga saat ini partainya tetap solid dalam mengahadapi terpaan masalah. Terutama masalah e-KTP yang menimpa Novanto.
Dorongan dari internal Partai Golkar untuk mengadakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) guna mengganti posisi Ketua Umum Partai Golkar dan juga Ketua DPR Setya Novanto kini semakin gencar. Terutama dorongan munaslub dari Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung paska ditetapkannya Novanto sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan e-KTP.
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie pun tidak mau berkomentar banyak mengenai desakan itu. Dia hanya menyerahkan semuanya pada mekanisme partai.
"Ya kita liat nanti. Yang menyetujui adalah DPD I. Serahkan nanti tentu pada mekanisme partai," kata Aburizal di gedung KPK, Kuningan Jakarta Selatan, Kamis (16/11).
Pria yang akrab disapa Ical ini juga mengaku bahwa hingga saat ini partainya tetap solid dalam mengahadapi terpaan masalah. Terutama masalah e-KTP yang menimpa Novanto. Dia menegaskan kasus ini tidak akan menganggu ataupun merugikan Golkar.
"Engga ada masalah. Yang kerja daerah," ucapnya.
Untuk diketahui, Akbar Tandjung menganggap peubahaan pimpinan partai berlambang pohon beringin paska kembali ditetapkannya Novanto sebagai tersangka itu sebaiknya dilakukan. Sebab itu jika tidak diganti akan berimbas persepsi publik pada elektabilitas partai jelang pemilu 2019.
"Kita anggap terbaik untuk Golkar, termasuk perubahan dalam kepemimpinan. Karena pemimpin ini juga yang akan menentukan daripada keberhasilan partai, dan pemimpin itu pun juga akan bisa mempengaruhi bagaimana opini publik terhadap partai," kata Akbar Tandjung di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (14/11).