ICW Desak KPK Lakukan Penyelidikan Soal King Maker di Kasus Djoko Tjandra
ICW menilai, dari serangkaian persidangan terkait kasus Djoko Tjandra, KPK harus mencermati setiap fakta yang muncul dalam proses persidangan. Termasuk dalam perkara dugaan suap dan pemufakatan jahat permintaan fatwa ke Mahkamah Agung melalui Kejaksaan Agung.
Peneliti ICW, Kurnia Ramadhana meyakini, masih banyak yang belum terbongkar dari skandal hukum yang membelit Djoko Tjandra. Karenanya, ICW mendesak agar KPK bertindak dengan menerbitkan surat perintah penyelidikan terkait dugaan perkara tersebut.
"ICW meyakini masih banyak peran dari pihak-pihak lain yang belum terungkap secara terang benderang, KPK harus segera bertindak dengan menerbitkan surat perintah penyelidikan terhadap perkara ini," tulisnya dalam keterangannya, Selas (10/11).
-
Kenapa ICW mengkritik KPK? Aksi yang dilakukan ICW ini untuk mengkritik KPK karena tak kunjung berhasil menangkap buronan kasus korupsi Harun Masiku sejak empat tahun lalu.
-
Apa yang dilakukan ICW untuk mengkritik KPK? Aktivis dari Indonesia Corruption Watch (ICW) menggelar aksi unjuk rasa untuk mengkritik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum juga menangkap Harun Masiku di depan gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (15/1/2024).
-
Bagaimana cara ICW mengkritik KPK? Saat melancarkan aksinya, para aktivis ini tampil memakai topeng pimpinan KPK yang dimulai dari Nawawi Pomolango, Alexander Marwata, Nurul Ghufron, hingga Johanis Tanak.
-
Apa yang Prabowo pantau di IKN? Dalam kunjungan itu, Prabowo turut memantau langsung perkembangan pembangunan Istana Negara dan mendengarkan paparan oleh Tim Kontruksi IKN di lapangan yang berkaitan dengan lokasi dilaksanakannya upacara HUT RI mendatang.
-
Kapan Prabowo bertemu dengan KWI? Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menemui pengurus Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) untuk berdiskusi terkait Pemilu 2024 di Gedung KWI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/1/2024).
-
Siapa anggota Warkop DKI selain Dono? Setelah itu, Dono bergabung dengan almarhum Kasino dan Indro Warkop untuk membentuk trio Warkop DKI yang kemudian sukses di industri perfilman Indonesia.
Dia menilai, dari serangkaian persidangan terkait kasus Djoko Tjandra, KPK harus mencermati setiap fakta yang muncul dalam proses persidangan. Termasuk dalam perkara dugaan suap dan pemufakatan jahat permintaan fatwa ke Mahkamah Agung melalui Kejaksaan Agung.
"KPK memperhatikan pengakuan para saksi dalam perkara Pinangki Sirna Malasari. Ini penting untuk melihat potensi keterlibatan pihak lain dalam perkara suap pengurusan fatwa Kejaksaan Agung ke Mahkamah Agung," jelasnya.
Kurnia mencatat, ada keterangan dari seorang bernama Rahmat yang dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan pada Senin 9 November 2020. Diketahui, Rahmat disebut sebagai pihak yang memperkenalkan Pinangki kepada Djoko Tjandra membenarkan adanya pernyataan Pinangki mengenai sosok 'king maker' agar Djoko Tjandra tidak dieksekusi.
"KPK dapat memulai dengan pengakuan dari saksi Rahmat yang mengatakan bahwa atasannya sudah mengondisikan perkara ini. Pertanyaan lanjutannya Siapa atasan yang dimaksud? Apakah atasan dari institusi tempat dimana Pinangki selama ini bekerja?" tutupnya.
Reporter: M Radityo
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kesaksian Berbeda Djoko Tjandra Soal Ide Pengurusan Fatwa MA
Jadi Saksi, Djoko Tjandra Menangis di Persidangan Jaksa Pinangki
Saksi Rahmat Mengaku Pernah Diancam Cekik Oleh Jaksa Pinangki
Jaksa Pinangki Bantah Arahkan Saksi Rahmat Sebelum Diperiksa Kejagung
Saksi Ungkap Pertemuan Pertama Djoko-Pinangki di Malaysia: Makan Salad dan Foto-Foto
Sidang Jaksa Pinangki, Saksi Rahmat Klaim Miliki Kedekatan dengan Ma'ruf Amin