ICW: Pemilihan Pimpinan dan Ketua KPK Berakhir Antiklimaks
Apalagi, katanya, di awal proses uji kepatutan dan kelayakan para calon pimpinan diminta untuk membuat surat pernyataan atau kontrak politik. "Keadaan yang sangat tidak ideal ini tentu membawa dampak langsung bagi agenda pemberantasan korupsi."
Hasil voting Komisi III DPR telah memutuskan lima orang sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terpilih. Yakni Irjen Firli Bahuri, Alexander Marwata, Nawawi Pamolango, Nurul Ghufron, dan Lili Pintauli Siregar. Irjen Firli ditunjuk sebagai Ketua KPK.
Indonesia Corruption Watch (ICW) menganggap pemilihan pimpinan KPK dan Ketua KPK berakhir anti klimaks dan mengabaikan catatan negatif pada capim tertentu.
-
Kapan IPK kuliah dihitung? Ini adalah nilai hasil kumulatif mulai dari semester pertama hingga semester akhir. Secara umum, nilai IPK didapat dengan cara menjumlahkan perkalian antara nilai huruf setiap mata kuliah yang diambil dan SKS mata kuliah.
-
Apa yang dilakukan ICW untuk mengkritik KPK? Aktivis dari Indonesia Corruption Watch (ICW) menggelar aksi unjuk rasa untuk mengkritik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum juga menangkap Harun Masiku di depan gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (15/1/2024).
-
Kenapa ICW mengkritik KPK? Aksi yang dilakukan ICW ini untuk mengkritik KPK karena tak kunjung berhasil menangkap buronan kasus korupsi Harun Masiku sejak empat tahun lalu.
-
Kapan Cak Imin ikut potong tumpeng di IKN? Gibran Rakabuming Raka mengungkit keikutsertaan Muhaimin Iskandar pada acara potong tumpeng di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
-
Bagaimana cara ICW mengkritik KPK? Saat melancarkan aksinya, para aktivis ini tampil memakai topeng pimpinan KPK yang dimulai dari Nawawi Pomolango, Alexander Marwata, Nurul Ghufron, hingga Johanis Tanak.
-
Kenapa Cak Imin ikut potong tumpeng di IKN? "Cak Imin dulu belum tahu dan dalam situasi belum kontestasi terpaksa harus ikut seremonial bersama pemerintah," ujar Jubir Timnas AMIN Angga Putra Fidrian dikutip Sabtu (23/12).
"Pemilihan Pimpinan KPK dan Ketua KPK oleh Komisi III DPR RI berakhir anti klimaks," dikutip dari rilis yang diterima merdeka.com, Jumat(13/9).
Apalagi, katanya, di awal proses uji kepatutan dan kelayakan para calon pimpinan diminta untuk membuat surat pernyataan atau kontrak politik.
"Keadaan yang sangat tidak ideal ini tentu membawa dampak langsung bagi agenda pemberantasan korupsi."
Meski demikian, ICW berharap semua pihak, akademisi hingga masyarakat bergandengan tangan melakukan pengawasan atas kinerja KPK ke depannya. Selain itu tentunya terus menagih pada Presiden Jokowi soal semangat pemberantasan korupsi.
"Presiden harus mengambil sikap tegas dengan menolak segala usulan yang akan memperlemah KPK dan tidak menyerahkan proses serta pengambilan keputusan pada perwakilannya, yaitu Menteri Hukum dan HAM dan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi saja," tutupnya.
Reporter Magang: Ahdania Kirana
Baca juga:
Kecewa Jokowi Dukung Revisi UU KPK, Aktivis Antikorupsi Gelar Aksi Jalan Mundur
Rincian Kekayaan Pimpinan KPK Periode 2019-2023, Irjen Filri Paling Kaya
ICW soal 5 Capim KPK Terpilih: Pemberantasan Korupsi Kian Jauh dari Harapan Awalnya
TII Nilai Pemilihan Capim KPK Seperti Lobi Siapa Mau Tunduk Pada Kepentingan Politik
Satu Persatu Pejabat KPK Mundur Usai DPR Pilih Pimpinan Baru
Mengenal 5 Pimpinan Baru KPK yang Dipilih DPR
Reaksi Polri Terpilihnya Firli Bahuri sebagai Ketua KPK Baru