IDAI Ungkap Cara Cegah Kanker pada Anak
Konsumsi anak sejak usia dini perlu diperhatikan agar tidak tumbuh sel kanker.
Ketua PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai kanker pada anak-anak. Konsumsi anak sejak usia dini perlu diperhatikan agar tidak tumbuh sel kanker.
Piprim mengatakan, gaya hidup sehat perlu diterapkan kepada anak-anak sejak dini. Konsumsi anak-anak diminta jangan sampai over nutrisi.
-
Kenapa kanker bisa menyerang anak-anak? Penyebab kanker pada anak-anak belum sepenuhnya diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang diduga berperan dalam memicu perkembangan sel kanker pada anak-anak.
-
Kenapa kanker otak sering menyerang anak-anak? Salah satu jenis kanker yang sering menyerang anak-anak adalah kanker otak. Diperkirakan sekitar 25 persen kasus penyakit kanker pada anak merupakan anak. Tanda-tanda kanker otak pada anak bisa berbeda-beda, tergantung ukuran, letak, dan tingkat perkembangan sel kanker atau stadium kanker.
-
Apa saja jenis kanker yang umum dialami anak? Kanker pada anak dapat dikelompokkan menjadi dua kategori utama, yaitu kanker darah dan kanker padat (tumor).
-
Dimana kanker padat dapat muncul pada anak? Tumor padat ini dapat muncul di berbagai bagian tubuh seperti otak, mata, kepala dan leher, ginjal, tulang, dan hati.
-
Kanker apa yang paling sering menyerang anak-anak di Indonesia? Di Indonesia, jenis kanker yang paling banyak menyerang anak-anak adalah leukemia (kanker darah), lymphoma (kanker kelenjar getah bening), dan tumor otak.
-
Bagaimana cara mengenali gejala kanker darah pada anak? Anak yang menderita kanker darah dapat menunjukkan gejala seperti demam, infeksi, pendarahan, nyeri tulang, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
"Satu sisi juga kita bisa melihat apakah kanker erat dengan gaya hidup. Selalu over nutrisi, snack di mana-mana, high glycemic index food," ujar Piprim dalam diskusi daring mengenai kanker anak secara daring, Sabtu (4/2).
"Terhindarkan makanan over nutrisi yang per kalori justru bukan bikin tumbuh, malah sel-sel yang kita tidak kehendaki," jelasnya.
Menurut Piprim, gaya hidup ini yang menjadi faktor meningkatnya penderita kanker. Kata dia, dahulu jarang didengar kasus kanker, tetapi sekarang mulai banyak bermunculan.
"Sekarang hampir kita tahu kenalan kita saudara kita itu ada kena kanker, kanker apapun itu lah kanker darah, kanker padat ternyata kejadiannya meningkat," ujarnya.
"Oleh karena itu butuh sosialisasi masalah kanker khususnya masalah kewaspadaan dini," sambungnya.
Kanker perlu dideteksi sejak dini, terutama pada anak-anak. Karena pengobatannya tidak sekompleks kita sudah menyebar.
"Karena jika terdeteksi sejak awal, tatalaksana tidak sekompleks tidak sesulit jika sudah menyebar ke mana-mana itu akan semakin rumit semakin susah risikonya semakin tinggi," jelas Piprim.
(mdk/tin)