Idap hydrocephalus, Shella menanti bantuan untuk berobat
Idap hydrocephalus, Shella menanti bantuan untuk berobat. Shella (12), anak dari pasangan Agus dan Acah Susilawati ini menanti bantuan dari para donatur. Bocah yang tinggal di Kampung Pule, Rt 001/004, Desa Karang Setia, Karang Bahagia, Bekasi ini menderita penyakit hydrocephalus, atau pembesaran otak.
Shella (12), anak dari pasangan Agus dan Acah Susilawati ini menanti bantuan dari para donatur. Bocah yang tinggal di Kampung Pule, Rt 001/004, Desa Karang Setia, Kecamatan Karang Bahagia, Bekasi, Jawa Barat ini menderita penyakit hydrocephalus, atau pembesaran otak.
Kondisi Shella kini sangat memprihatinkan, sejak divonis menderita hydrocephalus oleh dokter, bocah ini harus menjalani operasi sedot cairan pada otak mulai 7 tahun yang lalu, sejak saat itu kedua orangtuanya tidak pernah lagi membawanya ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan karena kehabisan biaya.
"Ayah Shella hanya bekerja sebagai sopir angkot cadangan dengan penghasilan Rp 25-35 ribu per hari, hanya cukup untuk makan kami bertiga saja, belum lagi kami harus menabung untuk membayar uang sewa rumah yang setiap bulannya sebesar Rp 700 ribu, lalu bagaimana kami harus membiayai anak kami berobat," keluh Acah, sembari meneteskan air mata saat ditemui 'Relawan Gerak Cepat', Selasa (3/1).
Melihat kondisinya yang membutuhkan pengobatan, 'Relawan Gerak Cepat' berharap agar masyarakat ikut menyumbangkan sebagian rezekinya untuk membantu Shella agar bisa menjalani perawatan di rumah sakit. Dengan demikian, sakit yang dialaminya bisa cepat disembuhkan.
Bagi para donatur yang ingin menyumbangkan dana bisa membuka situs berikut https://ktbs.in/m6oi7.
"Atas kebaikan hati para sahabat donatur yang budiman, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, semoga Allah membalas kebaikan sahabat donatur dengan balasan yang berlipat ganda," demikian rilis 'Relawan Gerak Cepat' yang diterima merdeka.com.
Baca juga:
Kelainan jantung, balita di Jambi meninggal
Ibu jual gorengan & mau hidup mewah, siswi di Depok kerja LC karaoke
Bikin miris, kisah operasi plastik 7 selebriti cantik dunia
Kisah Sukemi, bertahun-tahun hidup di pedalaman hutan tanpa teman
Kisah ayah lumpuh di Bali, dirawat 2 anaknya hingga dicerai istri
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa itu penyakit langka? Penyakit langka adalah penyakit yang jumlah penderitanya sangat sedikit, yaitu kurang dari lima orang dari 100.000 orang penduduk. Ada banyak jenis penyakit langka yang telah diidentifikasi, yang sebagian besar bersifat genetik, kronis, dan mengancam jiwa.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.