Ciri-Ciri Cerebral Palsy pada Bayi dan Cara Menanganinya, Penting Diketahui
Cerebral palsy adalah penyakit kelainan saraf pada otak. Kenali ciri-cirinya pada bayi Anda.
Cerebral palsy adalah penyakit kelainan saraf pada otak. Kenali ciri-cirinya pada bayi Anda.
Ciri-Ciri Cerebral Palsy pada Bayi dan Cara Menanganinya, Penting Diketahui
Cerebral palsy adalah sekelompok gangguan yang mempengaruhi gerakan dan tonus otot atau postur tubuh. Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan yang terjadi pada otak yang belum matang dan berkembang, paling sering terjadi sebelum lahir. Kerusakan pada otak yang sedang berkembang yang menyebabkan Cerebral Palsy dapat mempengaruhi fungsi motorik, postur, keseimbangan, serta perkembangan kognitif anak.
Banyak kasus cerebral palsy tidak terdiagnosis sampai balita karena ciri-cirinya sulit diidentifikasi. Untuk itu, mempelajari apa saja ciri-ciri celebral palsy pada bayi dapat membantu anak Anda mendapatkan diagnosis dini dan perawatan yang tepat.
Dilansir dari laman Mayo Clinic dan Celebral Palsy Guide, berikut informasi selengkapnya.
-
Apa ciri fisik bayi? Dilansir laman Live Science, sisa-sisa kerangka dari jasad bayi itu menunjukkan anak laki-laki itu memiliki mata biru, berkulit gelap dan rambut keriting berwarna coklat tua hingga hampir hitam.
-
Siapa anak artis yang punya Cerebral Palsy? Anak sulung Tiffany Orie dan Jevier Justin, yang bernama Shannuel, lahir dengan cerebral palsy, sebuah kondisi yang menyebabkan kelumpuhan pada otak.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Apa tanda autisme pada bayi? Tanda-tanda autisme pada bayi mungkin sulit dideteksi. Biasanya, tanda-tanda tersebut tidak begitu jelas, terutama bagi orang awam, hingga anak-anak lebih tua. Namun, kurangnya senyuman ke orang lain pada usia 6 bulan bisa menjadi tanda gangguan spektrum autisme pada bayi. Beberapa tanda lain yang mungkin diperhatikan oleh orang tua adalah kesulitan bermain dengan bayi, kurangnya percakapan bayi (mendengus atau bertukar kata-kata), atau ketidakresponsifan terhadap nama mereka.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Apa itu cegukan pada bayi? Cegukan pada bayi sebenarnya adalah respons alami dari sistem pernapasan yang sedang berkembang. Ini terjadi ketika otot diafragma, yang memisahkan rongga dada dari rongga perut, berkontraksi secara tiba-tiba.
Mengenal penyakit Cerebral Palsy
Cerebral palsy (CP) adalah dampak dari kerusakan pada otak atau pertumbuhan otak yang tidak normal.
Seorang anak atau bayi dapat terlahir dengan kondisi ini atau mengalaminya setelah lahir. Cerebral palsy mempengaruhi anak-anak dalam berbagai cara fisik dan neurologis. Tingkat keparahan kondisi dan luasnya masalah gerakan pun bervariasi tergantung pada jenis kerusakan otak yang diderita bayi. Ciri-ciri atau gejala penyakit ini muncul selama masa bayi atau prasekolah.
Secara umum, cerebral palsy menyebabkan gangguan gerakan yang berhubungan dengan refleks yang berlebihan, kelenturan pada tungkai dan batang tubuh, postur yang tidak biasa, gerakan yang tidak disengaja, berjalan tidak stabil, atau kombinasi dari semuanya. Penderita cerebral palsy dapat mengalami masalah menelan dan biasanya memiliki ketidakseimbangan otot mata, di mana mata tidak fokus pada objek yang sama. Ada juga kemungkinan kurangnya rentang gerak di berbagai sendi tubuh karena kekakuan otot.
Penyebab cerebral palsy dan pengaruhnya terhadap fungsi tubuh anak sangat bervariasi. Beberapa penderita penyakit ini bisa berjalan, sementara yang lain membutuhkan bantuan penopang. Beberapa memiliki cacat intelektual, tetapi yang lain tidak. Epilepsi, kebutaan atau tuli juga mungkin ada. Cerebral palsy adalah gangguan seumur hidup. Tidak ada obatnya, namun perawatan dan penangannya secara tepat dapat membantu meningkatkan fungsi tubuh untuk menjalani kehidupan sehari-hari.
Ciri-Ciri Cerebral Palsy pada Anak
Beberapa ciri-ciri cerebral palsy pada bayi yang baru lahir disebabkan oleh kerusakan otak saat melahirkan.
Ciri-ciri cerebral palsy pada bayi biasanya sudah bisa terlihat sejak bayi berumur beberapa bulan. Namun, kondisi ini sering kali tak disadari oleh para orang tua sehingga tak teridentifikasi dengan baik. Meski tidak terlihat, namun ada kelainan pada perkembangan otak bayi yang tengah terjadi. Kebanyakan kasus cerebral palsy baru terdeteksi ketika bayi sudah berusia 1 atau 2 tahun. Bahkan terkadang kondisi ini baru terdiagnosis pada anak-anak yang lebih tua.
Ciri-ciri cerebral palsy pada bayi di antaranya adalah: 1. Tonus otot yang tidak normal Kaki bersilang atau kaku saat diangkat. 2. Keterlambatan dalam duduk, merangkak, berguling, dan berjalan. 3. Kesulitan menggenggam benda atau bertepuk tangan. 4. Air liur berlebihan. 5. Ketidakmampuan mengangkat kepala sendiri. 6. Punggung dan/atau leher terlalu panjang saat diangkat. 7. Kekakuan sendi dan/atau otot (kelenturan).
Ciri-ciri cerebral palsy pada bayi terkadang memang terlambat disadari. Anak lebih sering didiagnosis menderita cerebral palsy selama masa balita karena gejalanya lebih mudah dikenali karena keterlambatan perkembangan.
Berikut beberapa tanda penyakit ini pada balita: 1. Postur tubuh yang tidak normal. 2. Merangkak dengan posisi miring. 3. Kesulitan dengan keterampilan motorik halus seperti makan, menyikat gigi, atau mewarnai. 4. Gangguan pendengaran atau kebutaan. 5. Berlutut ketika mencoba berjalan. 6. Tidak mampu berdiri. 7. Gerakan otot yang tidak terkendali. 8. Bergeser dengan pantat. 9. Mengalami masalah bicara. 10. Otot, sendi, atau tendon menjadi kaku.
Penyebab Cerebral Palsy
Cerebral palsy disebabkan oleh perkembangan otak yang tidak normal atau kerusakan pada otak yang sedang berkembang.
Hal ini biasanya terjadi sebelum anak lahir, tetapi bisa juga terjadi saat lahir atau pada awal masa bayi. Dalam banyak kasus, penyebabnya tidak diketahui. Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab masalah pada perkembangan otak. Beberapa faktor penyebab cerebral palsy menurut para ahli kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Mutasi gen yang mengakibatkan kelainan genetik atau perbedaan perkembangan otak. 2. Infeksi ibu yang mempengaruhi perkembangan janin. 3. Stroke janin, gangguan suplai darah ke otak yang sedang berkembang. 4. Pendarahan ke otak saat dalam kandungan atau saat bayi baru lahir. 5. Infeksi bayi yang menyebabkan peradangan di dalam atau sekitar otak.
6. Cedera kepala traumatis pada bayi, seperti akibat kecelakaan kendaraan bermotor, terjatuh, atau kekerasan fisik. 7. Kurangnya oksigen ke otak berhubungan dengan sulitnya persalinan, meskipun asfiksia yang berhubungan dengan kelahiran jauh lebih jarang menjadi penyebabnya dibandingkan perkiraan sebelumnya.
Cara Menangani Cerebral Palsy
Sebagian besar kasus Cerebral Palsy tidak dapat dicegah, namun Anda dapat menangani dengan mengurangi risikonya.
Jika Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut untuk menjaga kesehatan dan meminimalkan komplikasi kehamilan: 1. Pastikan Anda sudah divaksinasi. Mendapatkan vaksinasi penyakit seperti rubella sebaiknya dilakukan sebelum hamil. Hal ini dapat mencegah infeksi yang dapat menyebabkan kerusakan otak janin.
2. Jaga kesehatan. Semakin sehat Anda menuju kehamilan, semakin kecil kemungkinan Anda mengalami infeksi yang menyebabkan kelumpuhan otak. 3. Cari perawatan prenatal dini dan berkelanjutan. Kunjungan rutin ke dokter selama kehamilan adalah cara yang baik untuk mengurangi risiko kesehatan bagi Anda dan bayi yang belum lahir. Mengunjungi dokter secara teratur dapat membantu mencegah kelahiran prematur, berat lahir rendah, dan infeksi.
4. Hindari paparan alkohol, tembakau, dan obat-obatan terlarang. Hal-hal di atas telah dikaitkan dengan risiko Cerebral Palsy. Pada intinya, praktikkan keselamatan umum yang baik sebelum dan saat kehamilan. Cegah juga terjadinya cedera kepala dengan memberi anak kursi mobil, helm sepeda, pagar pengaman di tempat tidur, dan pengawasan yang sesuai.