Idap penyakit langka, Fahmi & Faqih cetak prestasi luar biasa
Dengan segala keterbatasan, Faqih pernah menyabet juara olimpiade Matematika SMP tingkat nasional.
Meski didera penyakit langka Duchenne Muscular Distrophy (DMD) yang membuatnya lumpuh, semangat Fahmi tidak patah untuk sekolah dan belajar. Kemampuan akademiknya pun cemerlang. Saat duduk SMP dia lulus dengan rata-rata nilai 9,01. Dia juga pernah menyabet juara tiga INAICTA (Indonesia Information and Communication Technology Award) 2013 yang diberikan langsung oleh Menteri Hatta Rajasa pada waktu masih menjabat sebagai Menko Perekonomian.
Dia membuat aplikasi pembelajaran 'All About Car' untuk SMA Kejuruan yang berisi penjelasan komponen mobil dan cara kerjanya.
"Saya bikin sendiri, mulai dari design 3DS sampai bentuk aplikasi," kata Fahmi di rumahnya di Dusun Dadapan, Wonokerto, Turi, Sleman, Selasa (6/1).
Keahliannya membuat design 3DS diperolehnya secara otodidak dengan dibantu Dudi, seorang mahasiswa Amikom yang kebetulan kenal dengan Budi, teman ibunya.
Bakatnya mendesign mobil sudah muncul sejak dia masih kecil. Suatu ketika dia pernah diajak ayahnya, Murtandlo untuk melihat truk. Sepulangnya ke rumah, Fahmi kecil langsung bisa menggambar Truk dengan baik.
Melihat bakat tersebut, Anik, Ibunya meminta bantuan Budi teman kerjanya untuk mengajari Fahmi mendesign dengan komputer.
"Dulu belajar macro media flash sama Budi, terus Fahmi pengennya 3D. Akhirnya dikenalkan dengan Dudi, yang kos dekat rumah Budi," ujar Anik.
Dalam waktu tiga bulan, Fahmi langsung mahir mendesign 3D. Dia sudah mendesign puluhan mobil 3D. "Saya senangnya lihat mobil, apalagi balapan F1, jagoan saya Sebastian Fettel," tambah Fahmi sembari menunjukan beberapa designnya di komputer.
Sementara itu, adiknya, Muhammad Faqih Husaen juga tak kalah cerdas. Dengan segala keterbatasannya, Faqih gigih belajar terlebih pelajaran matematika. Dia bahkan menyabet juara olimpiade Matematika SMP tingkat nasional. "Sebenernya nggak suka belajar, sukanya main game," celetuk Faqih.