Identitas 2 DPO Teroris MIT Poso yang Tewas, Salah Satu Pernah Terlibat Pembunuhan
Sampai saat ini Satgas Madago Raya terus melakukan pengejaran terhadap enam DPO teroris Poso lainnya yang masih tersisa.
Polda Sulawesi Tengah akhirnya dapat mengidentifikasi dua jenazah DPO teroris MIT Poso yang tewas tertembak di Pegunungan Tokasa, Desa Tanalanto, Kabupaten Parigi Moutong, pada 11 Juli 2021 lalu. Kedua jenazah ini sudah dilakukan pemakaman di Kota Palu.
Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Abdul Rakhman Baso, mengatakan kedua jenazah atas nama Qatar alias Farel alias Anas dan Rukli.
-
Sejak kapan Soto Podjok Kediri eksis? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.
-
Kapan Tiko Aryawardhana meninggalkan Polres Metro Jakarta Selatan? Pada Rabu dini hari tanggal 17 Juli sekitar pukul 00.35 WIB, setelah selesai pemeriksaan, suami dari Bunga Citra Lestari ini terlihat berjalan cepat meninggalkan Polres Metro Jakarta Selatan.
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Di mana lokasi Trehaus School Jakarta? Trehaus School terletak di Sentral Senayan I.
-
Kapan trem di Jakarta dihentikan? Operasional trem kemudian dihentikan pada 1959.
"Jadi berdasarkan proses identifikasi yang dilakukan tim DVI dan inafis, disimpulkan kalau kedua jenazah tersebut adalah Qatar dan Rukli. Sedangkan jenazah yang satunya adalah Abu Alim alias Ambo," kata Baso kepada wartawan, Rabu (4/8).
Ia menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan sejumlah saksi Qatar merupakan pelaku yang terlibat dalam serangkaian aksi pembunuhan di Desa LembanTongoa, Kabupaten Sigi dan Desa Kalemago, Kabupaten Poso.
"Terungkapnya identitas kedua jenazah tersebut sekaligus menjawab rasa penasaran warga selama ini. Terlebih proses identifikasinya berlangsung agak lama. Berbeda halnya dengan proses identifikasi jenazah DPO lainnya," jelasnya.
Baso menegaskan, sampai saat ini Satgas Madago Raya terus melakukan pengejaran terhadap enam DPO teroris Poso lainnya yang masih tersisa.
"Diperkirakan masih bersembunyi di Perbatasan Kabupaten Poso dengan Parigi Moutong. Namun keenam orang tersebut diperkirakan sudah terpecah dua kelompok," tegasnya.
Sementara itu, Wakasatgas Humas Madago Raya AKBP Bronto Budiyono, mengimbau agar para DPO tersebut segera menyerahkan diri.
"Keenam DPO teroris Poso yang masih ada di pegunungan wilayah Kabupaten Poso, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Parimo untuk segera menyerahkan diri guna diproses sesuai dengan ketentuan perundangan dan masih ada waktu untuk bertaubat serta bertemu kembali dengan keluarganya," tutup Bronto.
Baca juga:
Kapolda Sulteng Sebut 2 Anggota MIT Poso yang Tewas Qatar dan Rukli
Densus 88 Antiteror Tangkap Perempuan Terduga Teroris Jaringan Poso di Makassar
BNPT Gelar Bakti Sosial untuk Korban dan Keluarga Korban Terorisme di Sigi dan Poso
Kerja Sama dengan Warga, Satgas Madago Raya Persulit Gerak Anggota MIT Poso
Kapolda Sulteng sebut Pemberantasan Teroris MIT Poso Terkendala Simpatisan
Kepala BNPT Berharap Sisa DPO Teroris MIT Poso Bisa Dilumpuhkan