IDI Minta Apresiasi untuk Nakes Dibarengi Perbaikan Sistem Kesehatan Nasional
Adib mengatakan profesi di bidang kesehatan menjadi salah satu tenaga strategis yang dibutuhkan negara bahkan dunia, khususnya saat pandemi COVID-19 saat ini.
Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI) berharap apresiasi Presiden Joko Widodo terhadap kinerja tenaga kesehatan selama menangani pandemi COVID-19 juga dibarengi dengan perbaikan sistem pelayanan kesehatan nasional.
"Kami berterimakasih atas apresiasi negara melalui Presiden kepada tenaga kesehatan," kata Ketua Tim Mitigasi PB IDI Adib Khumaidi yang dikonfirmasi di Jakarta dilansir Antara, Senin (16/8).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) resmi terbentuk? Tepat pada 24 Oktober 1950, IDI secara resmi mendapatkan legalitas hukum di depan notaris.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Adib mengatakan profesi di bidang kesehatan menjadi salah satu tenaga strategis yang dibutuhkan negara bahkan dunia, khususnya saat pandemi COVID-19 saat ini.
Ia mengatakan apresiasi pemerintah terhadap kinerja tenaga medis tentunya perlu dibarengi dengan perwujudan perbaikan sistem pelayanan kesehatan nasional yang lebih baik dan siap dalam menghadapi berbagai situasi masalah kesehatan masyarakat.
"Tentunya tindak lanjut dari hal itu, kita bisa berharap dalam penanganan pandemi COVID-19 ini negara juga memperhatikan proses terhadap penanganan sistem layanan kesehatan," katanya.
Adib mengatakan situasi pandemi COVID-19 belum diketahui kapan akan berakhir, sehingga pemerintah perlu mempersiapkan sistem layanan kesehatan secara lebih maksimal.
"Kita tidak tahu kapan pandemi ini selesai, kita berharap ini bisa segera selesai, tetapi jika dalam waktu jangka panjang, maka upaya-upaya ke depan yang harus dilakukan adalah perbaikan terhadap sistem kesehatan nasional," katanya.
Salah satu aspek penting, kata Adib, adalah pelayanan kesehatan, termasuk peningkatan upaya preventif dan promotif di tengah masyarakat agar ditingkatkan.
"Perhatian negara kepada teman-teman dokter dan tenaga medis tenaga kesehatan lainnya juga perlu diperhatikan, termasuk persoalan insentif mereka," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR RI menyampaikan apresiasi terhadap kinerja tenaga kesehatan selama bekerja menangani situasi pandemi COVID-19 di Tanah Air.
"Yang sangat mengharukan dan membanggakan adalah kerja keras dan kerja penuh pengabdian dari para dokter, perawat, dan tenaga kesehatan yang lain," katanya.
Baca juga:
Menkes Sebut Patuh Prokes Akan Buat Kesehatan dan Ekonomi Jalan Bersama
Kemenkes Jelaskan Penyebab Hasil PCR Tidak Bisa Lebih Cepat dari 1x24 Jam
Penurunan Tarif PCR Sudah Melalui Evaluasi BPKP
Prabowo: Pemerintah Sedang All Out Tangani Pandemi Covid-19
28.524.986 Masyarakat Indonesia Sudah dapat Vaksinasi Covid-19 Dosis Lengkap