IDI: Pelayanan Vaksinasi Bagi Masyarakat di Abdya Aceh Tetap Berjalan
Ia mengatakan pihaknya sangat menyesalkan atas terjadinya insiden pembubaran secara paksa posko vaksinasi oleh sekelompok masyarakat, yang terjadi pada Selasa (27/8).
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dr Hessi mengatakan tenaga kesehatan di daerah itu tetap bersemangat melaksanakan tugas vaksinasi kepada masyarakat meski beberapa hari lalu sempat mendapatkan protes dan pembubaran oleh warga.
“Harapan kami insiden pembubaran vaksinasi di PPI Ujong Serangga, Susoh, beberapa hari lalu tidak terulang lagi di masa depan,” kata dr Hessi di sela-sela acara diskusi bersama wartawan yang dipusatkan di pendapa Bupati Abdya di Desa Geulumpang Payong, Blangpidie, Jumat (1/10).
-
Kapan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) resmi terbentuk? Tepat pada 24 Oktober 1950, IDI secara resmi mendapatkan legalitas hukum di depan notaris.
-
Dimana konsentrasi dokter spesialis di Indonesia? Dia mengatakan 59 persen dokter spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa. "Rata-rata semuanya dokter spesialis pada di Jawa dan di kota. 59 persen dokter spesialis itu terkonsentrasi di Pulau Jawa, 59 persen," ujarnya.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
Ia mengatakan pihaknya sangat menyesalkan atas terjadinya insiden pembubaran secara paksa posko vaksinasi oleh sekelompok masyarakat, yang terjadi pada Selasa (27/8).
Meski masih dilanda trauma, hingga saat ini tenaga kesehatan masih terus melayani masyarakat untuk mendapatkan penyuntikan vaksin, sebagai upaya agar terhindar dari COVID-19, katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan warga di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Serangga, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Aceh, membubarkan kegiatan vaksinasi yang digelar petugas dari Dinas Kesehatan setempat.
Aksi pembubaran paksa yang dilakukan oleh nelayan dan pedagang ikan tersebut diduga karena luapan kekesalan mereka, karena adanya posko pelayanan vaksinasi di sekitar PPI, sehingga menyebabkan barang dagangan mereka sepi dari pembeli.
Dalam aksinya, massa dalam jumlah besar tersebut juga turut merusak kursi, meja, masker serta sejumlah peralatan kesehatan lainnya.
Sedangkan petugas kesehatan yang berada di posko lari guna menyelamatkan diri ketika terjadinya aksi anarkis tersebut.
Baca juga:
Populix: Mayoritas Masyarakat Percaya Vaksinasi Cegah Penularan Covid-19
Polda NTB Bentuk Batalyon Pcare untuk Catat Warga Tervaksinasi dengan Cepat
Capaian Vaksinasi Pelajar di Garut Masih Rendah Karena Terkendala Stok Vaksin
Miris Dokter Cantik Ini Pasrah Dihajar Massa, Langsung Terkenang Bayinya di Rumah
INFOGRAFIS: Cara Mengatasi Fobia Jarum Suntik saat Vaksinasi Covid-19