Iming-imingi Lulus Seleksi, Karyawan PT Pelni Makassar Diduga Tipu Warga Rp 28 Juta
Syamsuddin mengaku diiming-imingi bahwa Sutrisno (26), anaknya bakal lulus seleksi masuk PT Pelni jika menyetorkan sejumlah uang. Alhasil Syamsuddin merugi Rp 28 juta namun Sutrisno gagal jadi karyawan PT Pelni.
Seorang warga Makassar bernama Syamsuddin (48) mengaku telah ditipu Rizkie Andita Putri, salah seorang karyawan PT Pelni Cabang Makassar. Syamsuddin mengaku diiming-imingi bahwa Sutrisno (26), anaknya bakal lulus seleksi masuk PT Pelni jika menyetorkan sejumlah uang. Alhasil Syamsuddin merugi Rp 28 juta namun Sutrisno gagal jadi karyawan PT Pelni.
Syamsuddin mengatakan, kejadian tersebut pada Desember 2019. Rizkie Andita Putri mendatanginya di rumah Jalan Galangan Kapal, Makassar. Dia menawarkan bisa meluluskan Sutrisno karena menjabat sebagai kepala urusan operasional di PT Pelni Cabang Makassar.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa kata penutup pidato penting? Sangat penting untuk pembicara memperhatikan kata-kata penutup yang dituangkan dalam setiap pidatonya.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Kenapa penemuan makam Kaisar Xiaomin penting? Temuan ini akan membantu kita memahami lebih dalam tentang kehidupan dan budaya dari masa lalu yang kini tengah terungkap melalui artefak-artefak yang ditemukan dalam makam ini.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
"Ibu Rizkie itu teman kuliah S2 Sutrisno, anak saya di kampus UMI. Hanya kenalan sebagai teman kuliah saja. Entah adalah pembicaraan sebelumnya atau bagaimana, yang jelas di Desember 2019 itu, dia datang ke rumah menawarkan Sutrisno mendaftar dalam seleksi penerimaan di PT Pelni dan dijamin 100 persen lulus karena sebagai pejabat, dia punya jatah satu orang," kata Syamsuddin saat dikonfirmasi, Kamis (18/2).
Namun, kata Syamsuddin, dia diharuskan setor uang senilai Rp 30 juta. Karena tidak punya uang sebanyak itu, Syamsuddin menolak namun Rizkie terus mendesak dan menegaskan, kalau ternyata Sutrisno tidak lulus uangnya akan dikembalikan.
"Saya sempat heran kenapa sebut kalau tidak lulus, uang dikembalikan padahal sebelumnya Rizkie sampaikan dijamin lulus 100 persen. Tapi karena terus dibujuk bahwa jatah itu akan diisi orang lain jika tidak segera, saya pun akhirnya bersedia dan pinjam-pinjam uang tetangga sesuai saran ibu Rizkie. Tapi saya mampunya hanya Rp 28 juta," ujarnya.
Pertama-tama Syamsuddin menyetor Rp 15 juta ke Rizkie pada 4 Desember 2019. Transaksi di rumah Syamsuddin dilengkapi kwitansi. Beberapa hari kemudian, Rizkie datang lagi menagih sisa dana yang harus disetor, namun Syamsuddin sempat menolak karena janjinya, sisa akan dibayarkan kalau SK sudah diterima.
"Tapi karena katanya orang pusat yang minta, terpaksa saya cari pinjaman lagi di tetangga. Saya kasih lagi Rp 10 juta ke Ibu Rizkie itu. Jadi sisa Rp 3 juta. Hanya beberapa hari setelah kasih Rp 10 juta, Ibu Rizkie datang lagi menagih Rp 3 juta, katanya agar sekalian dilunasi. Yang terakhir ini tidak pakai nota karena katanya Ibu Rizkie nanti yang bawakan ke rumah. Jadi totalnya semua Rp 28 juta," ungkap Syamsuddin.
Sutrisno kemudian ikuti tes seleksi secara online dengan cara masuk ke link yang diberikan Rizkie Andita Putri. Hanya satu kali itu ikuti tes, Sutrisno tidak pernah tes wawancara dan semacamnya.
Beberapa bulan kemudian, lanjut Syamsuddin, ada pesan pendek dari Rizkie kalau Sutrisno tidak lulus. Syamsuddin kemudian menagih uangnya agar dikembalikan.
"Karena anak saya tidak lulus, saya tagih ibu Rizkie itu. Hanya dikasi Rp 16 juta, itu pun dari usaha yang tidak mudah karena harus berkali-kali telepon dia dan mendatangi kantornya. Jadi sisa Rp 12 juta uang saya belum dikembalikan, berkali-kali saya hubungi untuk dilunasi tapi ibu Rizkie selalu mengelak. Ada saja alasan tidak mau ketemu saya. Dan terakhir telepon direspons dan mengabari jika dirinya positif Covid-19 dan sementara jalani isolasi," jelasnya.
Karena merasa ditipu, Syamsuddin kemudian melaporkan kasus itu ke salah seorang kepala bagian di PT Pelni Cabang Makassar.
"Hingga saat ini saya belum pernah dapat panggilan dari pihak PT Pelni Cabang Makassar untuk memberikan keterangan lebih jauh," tutup Syamsuddin.
Kepala PT Pelni Cabang Makassar, Ahmad Sadikin yang juga dikonfirmasi, membenarkan Rizkie Andita Putri adalah karyawan PT Pelni Cabang Makassar. Bertugas sebagai staf operasional bukan kepala urusan operasional. Ahmad Sadikin membenarkan laporan dugaan penipuan yang dilakukan Rizkie Andita Putri ini.
"Meski belum cukup sepekan saya tugas di Makassar ini tapi saya benarkan. Ada laporannya masuk ke kami, tapi sementara ini kami belum bisa konfirmasi ke orang bersangkutan karena dia lagi isolasi lantaran terpapar Covid-19. Kami belum bisa kasih keterangan lebih banyak karena belum bertemu dengan ibu Rizkie. Intinya, di PT Pelni tidak ada bayaran apapun," tutup Ahmad Sadikin.
Baca juga:
Lewat JAGA, Cara Gojek Lindungi Mitra Usaha dari Penipuan Online
Kerap Lakukan Penipuan, Seorang ASN Pemkab Kaur Diringkus Polisi
Mengaku Bisa Sembuhkan Penyakit dan Gandakan Uang, Pengemudi Ojek Online Tipu Warga
CEK FAKTA: Hoaks Dinas Koperasi UKM Jawa Timur Beri Dana Hibah Rp100 Juta
Ngaku-ngaku Ajudan Soekarno, Kakek 73 Tahun Menipu Rp20 Juta Diciduk Polres Jakpus
Tiktok Cash Dilaporkan ke Bareskrim Polri Terkait Dugaan Penipuan