Indonesia Kutuk Keras Serangan Israel ke Markas UNIFIL: Pelanggaran Besar!
IDF melepaskan tembakan ke markas pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa UNIFIL di Naqoura
Pasukan Israel (IDF) melepaskan tembakan ke markas pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) UNIFIL di Naqoura, Lebanon, Kamis (10/10). Dua prajurit TNI menjadi korban dalam serangan tersebut.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyebut serangan terhadap personel penjaga perdamaian dan properti milik PBB di markas UNIFIL sebagai pelanggaran besar terhadap hukum internasional.
- Jokowi Kutuk Serangan Israel ke UNIFIL: Pasukan Perdamaian Kok Diserang
- TNI: Peristiwa Serangan Israel Sepenuhnya Kewenangan UNIFIL untuk Protes
- Israel Terus Gempur Lebanon, Bagaimana Nasib Pasukan Penjaga Perdamaian PBB dari Indonesia?
- Pejuang Palestina Serang Markas Komando IDF di Gaza, Pasukan Israel Kabur Terbirit-birit
"Indonesia mengutuk keras serangan tersebut. Serangan terhadap personel dan properti PBB, merupakan sebuah pelanggaran besar International Humanitarian Law dan juga Resolusi Dewan Keamanan PBB no. 1701," kata Menlu Retno di sela-sela rangkaian kegiatan KTT Ke-45 ASEAN di Vientiane, Laos, Jumat (11/10).
Indonesia meminta semua pihak untuk menjamin dihormatinya inviolability atau tidak dapat dilanggarnya wilayah PBB dalam segala waktu dan keadaan, kata Retno menambahkan.
Dikatakan Retno, pelanggaran besar terhadap hukum internasional dalam kejadian itu juga didukung oleh pernyataan PBB yang mengingatkan tentara Israel serta pihak terkait untuk selalu memastikan keselamatan dan keamanan personel, properti, serta menghormati hak-hak PBB.
"Kehadiran pasukan penjaga perdamaian UNIFIL di Lebanon Selatan untuk mendukung pemulihan stabilitas di bawah mandat Dewan Keamanan," katanya mengutip pernyataan UNIFIL.
Retno mengatakan setiap serangan yang disengaja terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran.
Sebelumnya diberitakan, dua personel penjaga perdamaian asal Indonesia dilaporkan terluka akibat serangan militer Israel terhadap menara observasi di markas UNIFIL di Naqoura, Lebanon, Kamis (10/10) malam.
Dalam peristiwa itu, dua tentara RI mengalami luka ringan namun masih dalam proses observasi lebih lanjut. Dikutip dari Antara.