Ingin Bertemu Panglima TNI, Keluarga Imam Masykur Korban Pembunuhan Anggota Paspampres Terbang ke Jakarta
Keluarga korban ingin bertemu langsung dengan Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono.
Perwakilan keluarga Imam Masykur (25) korban pembunuhan Anggota Paspampres terbang ke Jakarta hari ini, Senin (4/9) untuk mencari keadilan. Mereka yakni Ibu dan pacar korban, Fauziah dan Yani Maulida.
Ingin Bertemu Panglima TNI, Keluarga Imam Masykur Korban Pembunuhan Anggota Paspampres Terbang ke Jakarta
Kedatangannya keduanya, turut dibenarkan Anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman yang turut memfasilitasi bersama tim hukum dari pengacara Hotman Paris.
"Iya turut saya fasilitasi datang ke jakarta, dengan Pak Hotman ya. Yang pertama dalam rangka ingin berjumpa dengan Hotman Paris," kata Sudirman yang akrab disapa Hj Uma saat dihubungi, Senin (4/9).
- Terungkap, Calon Panglima TNI Agus Subiyanto Ternyata Tuan Tanah Berharta Rp19 Miliar dan Tidak Punya Utang
- Pengakuan Ibunda Imam Masykur Sempat Didatangi Keluarga Terdakwa Paspampres, Ternyata Ini Tujuannya
- Sebelum Dibunuh Paspampres, Imam Masykur Sempat Jadi Korban Penculikan Ditebus Keluarga Rp15 Juta
- Panglima TNI Pastikan Bantuan Bencana Kekeringan di Papua Tidak Dihambat KKB
Selain bertemu dengan Hotman yang dikabarkan akan berlangsung Selasa (5/9) besok. Hj Uma juga menyampaikan keinginan keluarga bertemu langsung dengan Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono.
"Paling begini, kan ada upaya silaturahmi. Kemudian ada upaya memberikan sedikit semangat kepada Panglima sendiri. Ini kan sebuah tragedi saya katakan, walaupun hanya menimpa satu orang,"
kata Hj Uma.
Menurutnya, pertemuan antara Keluarga Korban Imam Masykur dengan Panglima TNI Yudo diharapkan bisa menjadikan penenang bagi keluarga yang sangat terpukul atas insiden tewasnya Imam.
"Beliau ini kan sangat terpukul, jadi istilahnya minimal beliau bisa diberikan sedikit wejangan atau semangat yang dianggap sebagai tokoh atau orang tuanya para militer kan begitu," tambah dia.
Sementara terkait upaya bertemu perwakilan LPSK dan Komnas HAM, Hj Uma belum memastikan agenda. Sebab terkait upaya hukum, pihak keluarga Imam masih menunggu hasil konsultasi dengan pihak Hotman Paris.
"Itu belum kita jadwalkan (Ke LPSK dan Komnas HAM). Karena untuk sementara kan tidak ada gangguan keamanan tidak ada. Jadi itu masih direncanakan. Karena yang terpenting itu besok setelah konsultasi, sebab ini banyak hal yang kita pertanyakan. Termasuk hasil visum yang belum keluar," bebernya.
Kronologi Kejadiaan
Sekedar informasi kasus tewasnya Imam Masykur pemuda asal Aceh tengah menjadi sorotan publik. Usai tewas diculik tiga anggota TNI, setelah dibawa paksa dari toko obatnya di kawasan Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan.
Sampai akhirnya jasad Imam ditemukan tewas meninggal dunia di sungai Karawang, Jawa Barat.
Penculikan terhadap Imam pun viral setelah beredar adanya dugaan pemerasaan yang dilakukan para tersangka kepada keluarga Imam, dengan meminta biaya tebusan Rp50 juta.
Sehingga kasus ini pun terungkap dengan total ada enam tersangka, diantaranya tiga anggota TNI yang ditangani Pomdam Jaya/Jayakarta.
Yakni, Praka HS dari satuan Direktorat Topografi Angkatan Darat (Dirtopad) dan Praka J dari Kodam Iskandar Muda, Aceh yang sedang berada di Jakarta, serta Praka RM anggota Paspampres.
Kemudian tiga tersangka sipil yang ditangani Polda Metro Jaya, adalah inisial AM dan Heri merupakan penadah dari hasil kejahatan. Lalu, tersangka Zulhadi Satria Saputra alias MS yang merupakan kakak ipar anggota Paspampres, Praka RM alias Riswandi Manik.