Panglima TNI Pastikan Bantuan Bencana Kekeringan di Papua Tidak Dihambat KKB
Bantuan untuk masyarakat terdampak kekeringin itu hanya terhambat cuaca yang berkabut.
Bantuan itu sempat terhambat cuaca.
Panglima TNI Pastikan Bantuan Bencana Kekeringan di Papua Tidak Dihambat KKB
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memastikan bantuan untuk masyarakat terdampak kekeringan di Distrik Agandugume dan Lambewu, Puncak, Papua Tengah. Yudo menepis kabar bantuan dari TNI dan Kementerian Sosial (Kemensos) itu terhambat lantaran diganggu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). "Jadi memang yang kemarin isu-isu tentang KKB enggak ada, jadi yang menghambat itu adalah cuaca. Kita tahu cuaca sekarang ini di sana sedang kurang bagus karena musim dingin juga kan sering kabut," kata Yudo saat konferensi pers di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat (4/8).
Bantuan Sudah Tersalurkan ke Masyarakat
"Ini sekarang sedang berjalan dari BNPB yang kemarin Kepala BNPB dan Menteri PMK meninjau ke sana tentunya kami siap untuk mendukung alutsista, untuk penyelesaian masalah kekeringan di sana. Kita TNI selalu membantu masyarakat," ucap Yudo.
Yudo mengatakan, bantuan 10 ton dari Kemensos dan 8 ton dari TNI itu sudah tersalur dengan baik ke masyarakat di Distrik Agandugume dan Lambewu. Menurut dia, TNI saat ini sedang menyalurkan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dia heran dengan pihak beranggapan ada hambatan dari KKB. Yudo menegaskan yang tahu situasi di sana adalah TNI dan Polri.
Yudo mengatakan, TNI dan Polri siaga untuk mengawal pengiriman bantuan itu ke lokasi. Bantuan kemanusiaan itu diterima langsung bupati, kepala daerah, tokoh agama setempat.
"Enggak (terhambat KKB), yang nyebut siapa itu? Aku kan enggak pernah nyebut lho, yang tahu di sana itu hanya TNI Polri, nek wong liyo (kalau orang lain) nyebut itu ya karepmu," tegas Yudo.
Bantuan Terhambat KKB
Upaya pemda menyalurkan bantuan ke Distrik Agandugume dan Lambewu yang terdampak bencana kekeringan mengalami hambatan. Namun demikian, pemda maupun TNI dan polisi masih terus berkoordinasi mengupayakan agar bahan makanan dibutuhkan masyarakat di dua distrik itu bisa disalurkan. "Daerah yang dilanda bencana itukan masuk dalam segitiga emas jalur KKB, jadi itu jalan lintasan mereka (KKB) sehingga sampai saat ini belum ada maskapai penerbangan yang berani terbang mengangkut Bama ke sana," kata Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri, di Papua Jumat (28/7).