Ini 5 dukun pengganda uang yang menggegerkan
Setelah digandakan, uang dalam pecahan seratus ribu dan lima pulih ribu berhamburan di lantai.
Cerita orang bisa menggandakan uang bukan lah hal baru. Biasanya cara ini dipilih manusia malas ingin cepat kaya tanpa mau berusaha.
Meski sudah berulang kali kejadian seperti itu adalah penipuan, namun masih ada saja yang percaya. Bukannya duit bertambah, yang ada harta malah dikuras untuk memenuhi permintaan si dukun.
Baru-baru ini muncul di situs berbagai video YouTube seorang pria berbadan tambun sedang menggandakan uang. Setelah digandakan, uang dalam pecahan seratus ribu dan lima pulih ribu berhamburan di lantai.
Berikut cerita para pengganda uang uang sempat menghebohkan:
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa kata penutup pidato penting? Sangat penting untuk pembicara memperhatikan kata-kata penutup yang dituangkan dalam setiap pidatonya.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
Video kiai gandakan uang ada di Youtube
Dalam situs berbagi video Youtube, terlihat pria memakai gamis putih dan bersorban hitam duduk di atas kursi. Untuk mendapatkan uang, dia hanya perlu menaruh tangan ke belakang badan, sekejap uang sudah ada di tangan. Lalu langsung dihamburkan.
Video itu diberi judul 'HEBOH!!! Ki Kanjeng Kyai dari Probolinggo Bisa Menggandakan Uang Asli'. Diunggah pada 21 Februari 2014 oleh akun RealityShowTV. Ratusan orang sudah melihat video ini, sebagian juga memberikan komentar.
Di sekitar tumpukan fulus ada lima sampai enam orang pria. Sesekali mereka mengangkat uang dan memperlihatkannya. Ada juga yang merekam kegiatan penggandaan uang oleh pria bertubuh tambun itu.
Aktivitas ini dilakukan di sebuah ruangan. Namun belum diketahui lokasi persisnya. Identitas orang sakti itu juga masih menjadi misteri.
Gandakan uang pakai kain kafan
Komplotan dukun palsu berhasil ditangkap anggota Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur. Pelaku yang berjumlah empat orang ini mengaku bisa menggandakan uang kepada para korban.
Korban dijanjikan Rp 1,5 miliar asalkan mau membayar uang Rp 50 juta. Namun, sebelum berniat menggandakan uangnya, Agus meminta bukti dulu. Tersangka Juari yang bertindak sebagai dukun menyanggupi permintaan itu dan meminta Agus masuk kamar.
Juari hanya mengajak Slamet saja, sementara Djasmani dan Waryono disuruh menunggu di luar. Di dalam kamar, Slamet menyediakan peralatan ritual. Juari lantas meminta Agus menyerahkan uang Rp 100 ribu.
"Uang itu kemudian dibakar oleh tersangka dan dimasukkan kardus air mineral lalu ditutup kain kafan," terang Kapolres Tanjung Perak, Aries Syahbudin.
Wanita pengganda uang simpan Rp 1,2 triliun
Seorang ibu rumah tangga, Umriyah (46) terlibat kasus penipuan penggandaan uang dan peredaran uang palsu. Tak tanggung-tanggung Umriyah menyimpan uang palsu Rp 1,2 triliun.
Uang Rp 1,2 triliun dalam pecahan, 27 lembar uang palsu pecahan Rp 100 ribu, 50.549 lembar uang Brasil pecahan 5.000 real dan 400 lembar uang Brazil 1 real, 1718 lembar uang pecahan Rp 100 rupiah, dan 153 lembar uang dolar Singapura pecahan 1.000 dolar Singapura.
"Selain menemukan barang bukti berupa uang senilai Rp 1,2 triliun, juga ditemukan barang bukti lainnya berupa plat sertifikat palsu dari bank Swiss yang terbuat dari tembaga," ungkap Kapolres Bogor Kota AKBP Bahtiar Ujang Purnama.
Lebih lanjut ibu empat anak ini mengaku sempat di penjara pada 2010 di Sukabumi dalam kasus uang palsu. "Saya ditahan 1 tahun, karena kedapatan menyimpan uang palsu, terus setelah bebas saya tergiur lagi dengan bisnis ini karena untungnya besar," katanya.
Mengaku bisa gandakan uang 5 kali lipat
Polisi Resor (Polres) Jakarta Utara berhasil mengungkap sindikat penggandaan uang dengan menggunakan uang palsu di kawasan Ibu Kota. Dari tersangka, barang bukti yang berhasil diamankan petugas mencapai Rp 7 miliar.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara, AKBP Daddy Hartadi mengatakan, penangkapan pelaku berawal dari laporan korban Irawan Siaswadi, pengusaha sawit asal Riau yang tertipu hingga Rp 300 juta.
"Motifnya bisa menggandakan uang hingga lima kali lipat, sehingga korban percaya," kata Daddy di kantornya, Jakarta, Kamis (14/2).
Saat itu korban yang tengah melakukan liburan di Yogyakarta tak sengaja bertemu dengan Candra Gunawan alias Bayu, salah satu pelaku. Di pertemuan awal itu, pelaku mengenalkan diri bisa melakukan penggandaan uang.
"Perkenalan dari Yogya itu awal dari dua pertemuan selanjutnya di Jakarta. Lalu di pertemuan kedua, dia (pelaku) bahkan pernah menyatakan uang produknya asli sebab sudah diakui BI (Bank Indonesia)," imbuh Daddy.
Bahkan, dalam pertemuan terakhir di Jakarta sebelum dilakukan penangkapan, pelaku sengaja mengajak makan korban di kawasan Kelapa Gading, dan meminta korban untuk membayarkan tagihan kasir menggunakan uang hasil produk pelaku.
"Pas dibayarkan itu memang uang asli sehingga korban percaya," ungkapnya.
Akhirnya keduanya menyepakati untuk memberikan uang sebesar Rp 300 juta yang bisa digandakan hingga Rp 1,5 miliar. Korban tertipu hingga melapor ke polisi.
Kotak ajaib pendatang uang
Ada-ada saja ulah INP (47) warga Banjar Tundak, Desa Mekar Sari, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan Bali ini. Dia menjual kotak ajaib yang diklaim bisa mendatangkan uang.
Korban Wayan Subawa tertarik dengan kotak ajaib itu yang disebut bisa mendatangkan uang. Selama periode Januari-Mei 2013, korban sudah menyetor uang senilai Rp 54 juta agar bisa memiliki kotak ajaib itu.
"Setelah ditunggu-tunggu kotak itu tidak juga diberikan kepada korban. Bahkan pelaku terus meminta uang lagi," kata Eko Kasatserse Polres Tabanan Ajun Komisaris Eko Kurniawan, Sabtu (11/5).
Korban masih bisa bersabar setelah diperlihatkan bahwa di dalam kotak ajaib itu terdapat uang tunai senilai Rp 3 juta. Namun pelaku tidak memperkenankan korban mengambil uang itu. Belakangan diketahui, INP tidak bisa membuktikan janjinya menggandakan uang milik I Wayan Subawa. Giliran INP yang kini masuk kotak. Bukan kotak ajaib tetapi kamar kotak berteralis besi alias tahanan.