Ini alasan warga Cileungsi Bogor tolak truk sampah DKI melintas
Truk sampah DKI yang melintasi hanya memperparah kondisi di Cileungsi dan tidak ada manfaatnya.
"Tolak Sampah". Teriakan itu terus digemakan oleh 500 orang yang menolak masuknya truk sampah DKI ke kawasan Cileungsi. 500 Warga tersebut terdiri dari LSM Penjara (Pemantau Kinerja Aparatur Negara) Bogor, Ormas Pemuda Pancasila, Laskar Merah Putih, Karang Tarakan seluruh Bogor Timur, Tokoh Masyarakat dan Masyarakat Cileungsi. Selain itu ada juga warga dari luar luar Cileungsi yang ikut membantu.
"Ada juga dari luar Cileungsi ikut berorasi, ada dari Tanjung Sari, Cariu, dan Jonggol," ujar Koordinator Lapangan sekaligus Ketua LSM Penjara, Romi Sikumbang kepada merdeka.com di Prapatan Cileungsi, Cileungsi, Bogor, Senin (2/11).
Romi menyebut aksi ini dilakukan untuk menolak truk sampah DKI yang melintas kawasan Cileungsi atau kawasan yang dikenal sebagai 'jalur neraka'.
"Jalur alternatif Cibubur dan Cileungsi itu Jalur neraka, macetnya luar biasa. Masyarakat udah ga betah. Kehadiran truk sampah ini lebih bikin ruwet lagi," paparnya.
Lebih lanjut, Romi mengatakan jika truk sampah DKI yang melintasi hanya memperparah kondisi di Cileungsi dan tidak ada manfaatnya.
"Masalah MoU kita minta masyarakat, sampah DKI ga lewat sini. Karena nggak ada manfaatnya. Malah memperparah kondisi di Cileungsi. Tambah macet, kadang dibawa sama truk yang ga layak. Pemerintah Kabupaten Bogor saja belum bisa memberi kenyamanan, dan ditambah truk sampah dari DKI, " jelasnya.
Tidak hanya itu, para sopir angkutan umum juga terkena dampaknya. Sopir yang tidak ingin disebutkan namanya ini merasa bau sampah dari truk sampah DKI sangat mengganggu penumpangnya.
"Penumpang saya banyak yang ngeluh kalau deket truk sampah, malah banyak yang ga kuat dan akhirnya jadi pada turun. Kan saya jadi kehilangan penumpang," ujarnya kepada merdeka.com saat berada di lokasi orasi.