Ini bangunan-bangunan tua yang ada di sepanjang Malioboro
Sebagai ikon wisata, Jalan Malioboro tidak hanya menawarkan wisata belanja.
Sebagai ikon wisata, Jalan Malioboro tidak hanya menawarkan wisata belanja seperti yang banyak diketahui orang, tapi juga menawarkan wisata arsitektur bangunan lawas yang tidak kalah menarik. Banyak orang tidak mengetahui juga jika beberapa bangunan lawas itu merupakan cagar budaya yang dilindungi oleh pemerintah.
Salah satu bangunan lawas yang menarik yakni Jogja Library Center yang terletak di seberang Hotel Inna Garuda. Dulunya bangunan ini merupakan toko buku dan penerbitan buku-buku pendidikan Belanda.
Pemerhati sejarah, Markus Yuwono menjelaskan jika dulunya bangunan tersebut merupakan toko buku Kolff-Bunning. Tak tanggung-tanggung perusahaan ini juga yang menjadi penyedia buku-buku pendidikan pada zaman Hindia Belanda.
"Sekarang sudah dijadikan Jogja Library Center. Dulunya memang toko buku, jadi secara fungsi tidak terlalu melenceng. Sudah juga ditetapkan sebagai cagar budaya," katanya kepada merdeka.com, Senin (28/3).
Tak jauh dari Jogja Library Center, ada juga bangunan cagar budaya yang cukup unik yakni bangunan lawas dua lantai yang kini menjadi Indomaret. Dulunya bangunan itu merupakan Juliana Drugstore atau Apotek Juliana.
"Sayangnya tidak terlalu terlihat bangunannya karena tertutup plang. Kalau toko satunya Rathkamp Drugstore yang kini jadi Kimia Farma itu masih terlihat wujudnya. Arsitekturnya masih kelihatan asli. Dulu itu adalah apotek milik Belanda yang kemudian dinasionalisasi di era Soekarno," terangnya.
Di ujung jalan Malioboro, ada sebuah gereja yang juga merupakan salah satu bangunan tertua di Malioboro yaitu GPIB (Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat) Margomulyo. Gereja ini diresmikan pada 11 Oktober 1857.
"Dulu gereja ini sempat roboh karena gempa tahun 1867. Tapi kemudian dibangun lagi dan berdiri sampai sekarang. Mungkin gereja itu dulu salah satu bangunan besar di Malioboro," pungkasnya.