Bangunan Bersejarah di Obyek Wisata Kaliurang Ini Terkenal Angker, Ini Kisah di Baliknya
Wisma Kaliurang merupakan salah satu bangunan bersejarah peninggalan kolonial. Sampai saat ini wisma itu masih digunakan untuk berbagai kegiatan umum
Pada zaman kolonial, Obyek Wisata Kaliurang merupakan tempat berlibur orang-orang Belanda. Mereka melepas penat dengan menghabiskan waktu menikmati keindahan alam di sana.
Untuk itulah mereka mendirikan banyak rumah-rumah penginapan yang didesain sedemikian rupa agar nyaman ditempati. Sampai saat ini, rumah-rumah tua peninggalan Belanda masih banyak dijumpai. Justru rumah-rumah tua itu disewakan untuk wisatawan yang ingin menghabiskan hari di sana.
-
Dimana lokasi wisata Kaliurang berada? Kaliurang merupakan sebuah destinasi wisata yang memikat hati, terletak di lereng Gunung Merapi, Yogyakarta, Indonesia.
-
Kenapa Hotel Kalitaman dibangun? Maka di Salatiga dibangunlah gedung hotel tersebut secara tergesa-gesa. Saat itu Raja Kopi Salatiga, Tuan Pierre Hamar de la Brethoniere memberikan bantuan keuangan untuk pembangunan hotel tersebut.
-
Dimana Hotel Kalitaman berada? Kini bangunan bekas Hotel Kalitaman menjadi salah satu bangunan cagar budaya yang ada di Kota Salatiga.
-
Apa daya tarik utama dari wisata Kaliurang? Dikenal dengan keindahan alamnya yang memesona, Kaliurang menawarkan pengalaman wisata yang unik dan menyegarkan bagi para pengunjung.
-
Kenapa Rumah Kentang terkenal angker? Anehnya, aroma tersebut hanya muncul di waktu tertentu, sehingga warga mengaitkannya dengan sosok misterius.
-
Kenapa wisata Kaliurang populer? Dengan segala daya tariknya, Kaliurang tidak hanya menjadi destinasi wisata bagi wisatawan lokal tetapi juga menarik minat para wisatawan mancanegara.
Salah satu rumah peninggalan Belanda yang hingga kini masih digunakan adalah Wisma Kaliurang. Dahulu, wisma ini merupakan sebuah hotel modern yang bernama Hotel Leh Meyer. Lalu seperti apa sejarah di balik berdirinya penginapan bersejarah ini? berikut selengkapnya:
Tuan Leh Meyer
Dikutip dari Jogjaprov.go.id, dahulu Wisma Kaliurang merupakan sebuah hotel modern bernama Hotel Leh Meyer. Pemiliknya, Tuan Leh Meyer tinggal di tempat itu hingga tahun 1940. Selama tinggal di wilayah tersebut, Tuan Leh Meyer berhasil memprakarsai hadirnya listrik dan pos. Pada masa penjajahan Jepang hotel tersebut terpaksa ditinggal oleh Leh Meyer.
Pada tahun 1948, wisma itu berganti nama menjadi Hotel Kaliurang. Hotel itu sempat digunakan sebagai salah satu tempat perundingan Komisi Tiga Negara (KTN). Pada tahun 1985, wisma itu dikelola oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. Kini wisma itu diakuisisi oleh Bapak Samuel Sugito dan namanya diubah menjadi “Wisma Kaliurang”.
Bangunan di Wisma Kaliurang
Dikutip dari kanal YouTube Tombo Kangen Channel, Wisma Kaliurang terdiri dari enam bangunan yaitu dua bangunan lama dan empat bangunan baru. Tembok utama pada bangunan lamanya masih dihiasi oleh kayu-kayu jati yang kokoh.
Wisma Kaliurang juga memiliki bangunan asrama. Di sana ada tujuh buah kamar untuk para tamu yang menginap. Lantai bangunan asrama itu masih asli peninggalan Belanda. Asrama itu memiliki kamar mandi luar yang bak airnya berupa bathub.
Di bagian belakang asrama terdapat sebuah selasar yang luas. Dulunya di halaman itu terdapat kolam renang dan lapangan tenis. Sayangnya keberadaan fasilitas itu kini telah hilang tanpa jejak.
Terkenal Angker
Hingga kini Wisma Kaliurang masih sering digunakan untuk berbagai kegiatan. Namun ada pantangan bagi siapapun yang ingin menginap di sana. Pengelola Wisma Kaliurang, Bapak Agus, mengatakan bahwa siapapun yang menginap di tempat itu dilarang membuat kegaduhan di atas jam 12 malam. Lewat jam segitu, penunggu tempat itu akan terganggu dan merasuki tubuh seseorang yang melakukan hal tersebut.
Namun apabila orang yang kerasukan itu keluar dari area wisma, ia akan tersadar kembali. Karena penunggunya tidak mau pergi dari area Wisma Kaliurang itu. Pak Agus mengatakan, penunggu wisma itu bukanlah sosok noni atau meneer Belanda, melainkan para penjaga Gunung Merapi.