Ini cara jitu bujuk PSK tinggalkan dunia esek-esek
"Tapi memang ada yang bandel juga. Ya tapi kita tidak boleh putus asa, kita tidak boleh menyerah."
Richardo Hutahaean tak lelah meski harus berulang kali menyadarkan para pekerja seks komersial (PSK). Baginya mengembalikan para 'kupu-kupu malam' ke jalan yang lurus melalui pendekatan humanis.
Ketua RW 019, Kampung Beting Remaja, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara itu mengatakan penghapusan PSK tak lepas dari proses pendampingan. Menurutnya, perlu dilakukan pendekatan para PSK berperan sebagai subjek, bukan sebagai objek.
"Dengan kata lain, kita harus mau mendengarkan mereka juga," kata Richardo kepada merdeka.com, Rabu (16/9).
Dia mengatakan perlu juga dipikirkan pekerjaan alternatif setelah PSK meninggalkan dunia hitam, seperti menjadi tukang cuci. "Nah nanti saya kasih modal Rp 1 juta 700 ribu, tapi uang tersebut secara bergilir. Bisa misal dapat 4 rumah yang pakaiannya dicuci, dari satu rumah negosiasinya berapa. Ini masalah sebenarnya masalah perut, bagaimana mereka mau makan, bagaimana mereka bisa terpenuhi segala kebutuhannya," jelasnya.
Richardo menjelaskan, hal itu dilakukan agar nantinya para PSK bisa kembali ke masyarakat. "Tapi memang ada yang bandel juga. Yang bandel biasanya bilang 'Saya males kerja keras kayak gitu'. Ya tapi kita tidak boleh putus asa, kita tidak boleh menyerah," tuturnya.
"Kita selalu berusaha mendampingi mereka. Paling tidak RT sini bisa melakukan pendekatan secara humanis kepada mereka. Dan sejauh ini ada beberapa RT yang sudah menerapkan hal seperti itu," tambahnya.
Untuk penertiban, Richardo menilai itu bukan jalan keluar. Menurutnya, dengan pendampingan, diajak nonon film bareng mengenai bahaya perilaku seks bebas dan dampaknya perlahan bisa menyadarkan.
"Dan kalau memang masih bandel 'kalau terkena HIV/Aids itu mah terserah, mau mati kek'. Kalau pada titik seperti itu, baru beri laporan juga kepada pihak kelurahan dan Satpol PP sebagai pihak hukum yang berwenang untuk melakukan penertiban jika langkah humanis gagal. Tapi sampai saat ini belum melakukan penertiban itu," tutupnya.