Ini jawaban Ical ketika ditanya mahasiswa UI soal korban Lapindo
Ada yang ngaku-ngaku punya tanah di sana, tapi gak berani sumpah pocong. Cuma 20 persen mau disumpah pocong," kata Ical.
Hal lain yang mengemuka dalam seminar Dewan Guru Besar UI adalah kasus lumpur Lapindo. Dalam forum itu seorang mahasiswa dari Fakultas Ekonomi UI bernama Daniel menanyakan tanggung jawab Aburizal Bakrie dan meminta penjelasan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
"Tadi Pak Ical bicara tentang identitas dan budaya bangsa. Saya mau menanyakan tentang korban lumpur Lapindo. Saya sudah langsung melihat kondisi mereka. Mereka yang kena lumpur Lapindo kehilangan identitas budayanya. Apa solusi Pak Ical dan Pak Dhe Karwo akan hal itu?," kata Daniel di Aula FK UI, Kampus Salemba UI, Jakarta Pusat, Jumat (20/12).
Tak ada raut kekagetan dari Ical soal pertanyaan itu. Saat menjawab pertanyaan itu, Ical menjawab dengan meyakinkan. Menurut dia masalah Lapindo sudah diselesaikan, bahkan Ical mengklaim Lapindo sudah memberi ganti rugi kepada korban yang jumlahnya mencapai 98 persen.
"Itu bukan masalah hukum ya, karena skema penyelesaiannya sudah jelas. Asal tahu saja, 98 persen dari korban yang kena lumpur Lapindo sekarang lebih sejahtera. Mereka sudah punya rumah baru, bahkan bisa naik haji 3 sampai 4 kali. Itu kenyataannya. Kalau tidak percaya, lihat popularitas ARB di Jawa Timur, khususnya Sidoarjo, ARB yang paling tinggi," papar Ical.
Ical juga mengungkapkan, korban yang bersuara saat ini adalah korban yang jumlahnya sekitar dua persen. Jumlah dua persen itu, menurut Ical, merupakan orang-orang yang hanya mengaku sebagai korban tapi tidak memiliki bukti.
"Yang ribut sekarang itu mereka yang tidak masuk dalam skema penyelesaian Lapindo. Masalahnya mereka tidak punya bukti surat tanah yang direndam lumpur. Ada yang ngaku-ngaku punya tanah di sana, tapi gak berani sumpah pocong. Hanya 20 persen yang mau disumpah pocong dari mereka. Sumpah pocong sebagai solusi karena sudah tidak ada bukti yang bisa digunakan, ya kami gunakan sumpah pocong," ujar Ical.
Senada dengan Ical, Pak De Karwo juga mengatakan hal serupa. Dia mendukung argumen Ical. Bahkan menurut Pak Dhe, ganti rugi yang diberikan Ical sudah mengcover semuanya.
"Untuk korban Lapindo, Pak Ical ini bukan ganti rugi lagi, malah bikin ganti untung. Tapi memang ganti itu belum untuk seluruhnya, namun kalau sudah dihitung sudah menutupi," ujar Pak De Karwo.