Ini karir cemerlang 2 penerbang TNI gugur di kecelakaan Golden Eagle
Kedua penerbang ini adalah lulusan terbaik diangkatannya.
Jatuhnya pesawat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara jenis Golden Eagle T50i saat ini tengah diusut. Untuk melakukan pengusutan penyebab insiden ini, pihak TNI AU sudah membentuk tim panitia penyelidik kecelakaan pesawat terbang (PPKPT).
Meski demikian, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Dwi Badarmanto menegaskan kecil kemungkinan penyebab kecelakaan itu karena faktor kelalaian manusia.
Karena, menurutnya, Pilot dan Kopilot Letkol Penerbang Marda Sarjono dan Mayor Penerbang Dwi Cahyono yang gugur dipastikan telah lolos kualifikasi penerbang. Bahkan, lanjut Dwi, kedua penerbang ini adalah lulusan terbaik diangkatannya.
"Jadi kalau kita menanyakan kualifikasi penerbangnya tidak diragukan. Dia (Marda Sarjono) adalah komandan skuadron. Tentunya adalah orang pilihan untuk menerbangkan pesawat tersebut," kata Marsekal Dwi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (20/12).
"Dia (Dwi Cahyadi) adalah penerbang terbaik, lulusan akabri AU tahun 2005. Dan diberikan tanggung jawab sebagai komandan skuadron. Tentunya salah orang yang terpilih," lanjutnya.
Untuk diketahui, Letkol Penerbangan Marda Sarjono dan Kapten Penerbangan Dwi Cahyadi merupakan satuan skuadron Udara 15 Lanud Iswahjudi Madiun.
Letkol Pnb Marda Sarjono sendiri merupakan alumnus AAU tahun 1997, dan saat ini menjabat sebagai komandan Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Madiun. Sedangkan, Kapten Penerbangan Dwi Cahyadi adalah alumnus AAU angkatan 2005.