Ini pengakuan sopir angkot rekan kerja Ramlan Butar Butar
Ramlan Butarbutar biasa mengoperasikan angkot K-11 jurusan Rawalumbu-Terminal Bekasi. Ia mengatakan, Ramlan biasa berangkat narik angkot mulai pukul 05.00 WIB, dan baru pulang ke rumah kontrakannya sekitar pukul 22.00 WIB.
Ramlan Butar Butar (51) sempat narik angkot meskipun menjadi buronan polisi setelah melakukan perampokan secara sadis di sebuah rumah mewah di Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur. Dalam aksinya, pelaku membunuh enam orang sekaligus, dan lima lainnya luka-luka. Pelaku menyekap semua korban di kamar kecil 2x1 meter.
"Dia narik penumpang gantian sama saya, karena angkotnya hanya satu, nah dia yang suka ngegantiin saya," kata teman Ramlan, Jaspen Purba (48) kepada wartawan di lokasi penangkapan Ramlan, di Jalan Kalong, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Rabu (28/12) malam.
Ramlan Butarbutar biasa mengoperasikan angkot K-11 jurusan Rawalumbu-Terminal Bekasi. Ia mengatakan, Ramlan biasa berangkat narik angkot mulai pukul 05.00 WIB, dan baru pulang ke rumah kontrakannya sekitar pukul 22.00 WIB.
"Setiap lima jam sekali gantian sama saya. Dia tak ada masalah, orangnya baik, setoran juga lancar," katanya.
Lantaran tak ada gelagat mencurigakan, dia mengaku tak menaruh curiga. Terakhir, ia mengaku bertemu dengan Ramlan pada pagi hari tadi untuk mengambil kunci mobil angkot. Ketika berkunjung ke rumah kontrakan Ramlan, Jaspen mengaku melihat orang asing di dalam.
"Saya tidak kenal, setelah mengambil kuncil, saya lalu pergi lagi," katanya.
Sore harinya, ia terkejut mendengar kabar bahwa kawannya ditangkap polisi karena terlibat perampokan di Jakarta Timur. Karena penasaran, Jaspen pun mengecek langsung ke rumah kontrakan Ramlan.
"Ternyata benar, sampai di sini sudah rampai, banyak wartawan dan warga. Sedangkan gang masuk ke rumahnya sudah dipasang garis polisi," katanya.
Seperti diketahui, perampokan sadis terjadi pada Senin (26/12) sore di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur. Rumah mewah itu milik Ir Dodi Triono.
Dalam kejadian itu enam orang tewas. Identitas korban yakni, Dodi Triono (59) selaku pemilik rumah, Diona Arika Andra Putri (16), Dianita Gemma Dzalfayla (9) anak ketiga dari Dodi, Amel teman anak korban, Yanto sopir, dan Tasrok (40) sopir.
Sedangkan korban selamat yakni, Emi, Zanette Kalila Azaria, Santi, Fitriani, dan Windy (23). Para korban masih dalam perawatan intensif karena mengalami trauma berat.
Baca juga:
Kondisi anak almarhum Dodi membaik, sudah bisa diajak berkomunikasi
Ini alasan polisi tangkap hidup-hidup salah satu perampok di Pulomas
2 Pelaku ditangkap, keluarga almarhum Dodi apresiasi kinerja polisi
Ramlan Butar Butar dikenal jalannya pincang karena sakit ginjal
Ini CCTV saat perampok di Pulomas todongkan pistol dan sekap korban
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa yang dilakukan Dudung Abdurachman di Pekan Raya Jakarta? Eks Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman kedapatan menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Dia memilih untuk berkunjung ke Pekan Raya Jakarta (PRJ).